TERAS7.COM – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabalong mencatat ratusan kejadian bencana alam dan non-alam sepanjang tahun 2024. Mulai dari longsor, banjir, hingga kebakaran hutan dan lahan (karhutla), berbagai peristiwa tersebut menyebabkan kerugian yang diperkirakan mencapai puluhan miliar rupiah.
BPBD Tabalong mencatat enam kejadian longsor, dengan dua di antaranya merusak rumah warga dan empat lainnya mengganggu akses jalan. Total kerugian akibat longsor diperkirakan mencapai Rp15 miliar.
Banjir juga menjadi bencana yang cukup sering terjadi, dengan delapan kejadian sepanjang 2024. Sebanyak 277 kepala keluarga atau 611 jiwa terdampak, dengan total kerugian materiil sekitar Rp43,35 juta. Selain itu, kasus orang hilang menjadi perhatian serius, dengan 11 kejadian. Dari jumlah tersebut, lima orang ditemukan meninggal dunia, sementara enam lainnya berhasil ditemukan dalam kondisi selamat.
Konflik dengan satwa liar juga cukup tinggi, dengan 158 laporan, terutama di Kecamatan Murung Pudak. Sementara itu, bencana karhutla terjadi sebanyak 42 kali, menghanguskan 33,65 hektare lahan dengan total kerugian sekitar Rp2,3 miliar.
Kepala Pelaksana BPBD Tabalong, Haris Fakhrozi, menegaskan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya pencegahan dan edukasi kepada masyarakat.
“Kami telah melakukan sosialisasi dan edukasi ke satuan pendidikan mulai dari SD hingga SMA, pelaku usaha seperti bengkel dan klinik, serta langsung ke desa-desa yang berpotensi terdampak bencana. Kami juga mengajarkan mitigasi, evakuasi, dan penyelamatan bagi warga,” ujar Haris Fakhrozi.
Untuk menunjang penanggulangan bencana, BPBD Tabalong telah dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai, serta petugas dengan kompetensi sesuai bidangnya masing-masing.