TERAS7.COM – Pendaftaran Calon Kepala Daerah yang akan mengikuti Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Banjar Tahun 2020 akan dimulai pada bulan Maret 2020 mendatang.
Namun jauh-jauh hari, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sudah membuka penjaringan calon Kepala Daerah yang akan mereka usung dalam Pilkada tahun depan sebelum partai politik lainnya.
Pendaftaran penjaringan calon Kepala Daerah oleh PDIP sendiri dibuka mulai tanggal 3 September 2019 dan ditutup pada 20 September 2019 mendatang.
Hal ini diungkapkan Ketua DPC PDIP Kabupaten Banjar, Fahrani di Sekretariat DPC PDIP Kabupaten Banjar, Martapura pada Rabu (18/9) saat menerima penyerahan berkas oleh Wakil Bupati Banjar, Saidi Mansyur.\
Fahrani mengatakan partainya sangat terbuka kepada siapapun yang ingin mendaftarkan diri menjadi Kepala Daerah melalui partai berlogo benteng moncong putih ini.
“Kita terbuka kepada siapapun yang ingin mendaftar menjadi capj Kepala Daerah, karena kita ingin PDIP bukan hanya milik satu golongan saja, tapi juga menjadi bagian dari Kabupaten Banjar,” ujarnya.
Fahrani menambahkan ada 5 orang yang telah mengambil formulir pendaftaran mengikuti penjaringan di PDIP Kabupaten Banjar, semuanya mendaftarkan diri sebagai calon Bupati Banjar.
“Dari 5 orang tersebut, 3 orang telah menyerahkan berkasnya kepada kami. Yang pertama berasal dari kalangan Birokrat, yaitu Mada Taruna. Yang kedua adalah Gusti Sulaiman Razak, adik dari mantan Bupati Banjar Khairul Saleh. Yang ketiga adalah Wakil Bupati Banjar, Saidi Mansyur,” ungkapnya.
Sedangkan 2 orang yang belum menyerahkan berkas pendaftaran adalah Politisi Golkar, Andin Sofyan Noor dan mantan anggoa DPRD Kalsel dari PDIP, H. Rifani.
Berkas pendaftaran lanjut Fahrani akan diterima paling lambat pukul 10 malam pada tanggal 20 September 2019, lalu oleh DPC PDIP Kabupaten Banjar akan diserahkan ke DPD PDIP Provinsi Kalsel.
“Kita tidak tahu apakah akan ada perpanjangan waktu atau tidak. Tapi dengan adanya 5 calon yang mendaftarkan diri artinya sudah bisa disebut mewakili. Lalu akan di seleksi, dimana partai kami sudah menandatangani MOU dengan lembaga survei nasional dan lokal. Para calon ini akan disurvei oleh DPD PDIP Kalsel. Hasil survei akan menjadi dasar keputusan layak atau tidaknya calon ini diusung,” jelasnya.
Kriteria calon kepala daerah di Kabupaten Banjar yang akan diusung PDIP sendiri akan dilihat dari elektabilitas, popularitas dan pengalamannya dalam pemerintahan serta punya kemampuan finansial untuk bertarung dalam Pilkada 2020.
Walaupun jumlah kursi yang diraih PDIP di DPRD Kabupaten Banjar tambah Fahrani cukup kecil, tapi PDIP optimis punya peran sangat penting dalam mengusung calon Kepala Daerah.
“Di pemilu 2019 kemarin kita hanya meraih 2 kursi, tapi ini jadi penting. Karena di Kabupaten Banjar tak ada partai yang bisa mengusung calonnya sendiri. Seperti 3 besar pemenang, tidak bisa mengusung sendiri karena perlu 9 kursi di DPRD agar dapat mengusung calon kepala kepala daerah. Tegu saja PDIP dapat jadi penentu partai pengusung calon dan jadi rebutan,” terangnya.