TERAS7.COM – Kabupaten Banjar berstatus siaga darurat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) tahun 2018. Dengan luasan terluas terjadinya Karhutla.
Dari data yang dihimpun oleh wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com bersumber dari laporan harian siaga darurat bencana asap akibat kebakaran hutan Provinsi Kalimantan Selatan tertanggal 25 September 2018, tencatan wilayah Kabupaten Banjar sebagai wilayah terjadinya Karhutla dengan luasan terbesar Kalimantan Selatan, yaitu 736 Hektar.
Dilaporkan jumlah titik hotspot di Provinsi Kalimantan Selatan, dengan tingkat kepercayaan lebih dari 75 % sejak bulan 01 Mei sampai 25 September 2018 berjumlah 569 titik hotspot.
Saat dikonfirmasi Kasi Kedaruratan Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Banjar Ricky Ferdyanto, pada Kamis (27/09) menyampaikan, untuk data yang sudah terlapor, Kabupaten Banjar memiliki 600 hektar lebih lahan terbakar, baik hutan maupun lahan.
“Kebakaraan terjadi selain akibat kondisi cuaca panas juga dipicu oleh musim panen di puncak kemarau yang menyisakan jerami dibakar oleh petani untuk kesuburan lahan,” ujarnya.
Ricky Ferdyanto juga mengatakan, kebanyak yang mengalami kebakaran ada di wilayah Gambut, Tatah Makmur, Beruntung Baru, Sungai Tabuk, Martapura Barat dan Martapura Kota serta kawasan Tahura.
“Rata-rata yang terbakar seperti lahan tidur, semak belukar dan bindarang,” katanya.
Untuk jumlah titik api Ricky Perdyanto menjelaskan, ada dua versi yaitu secara visual dan satelit. Sedangkan untuk jumlah hotspot, dibulan Juli yang bisa ditangani ada 10 dan tidak bisa ditangani 0, dibulan Agustus yang bisa ditangani ada 66 dan yang bisa ditangani dan 21, di bulan September 43 yang bisa ditangani dan 2 tidak bisa ditangani.
“Untuk yang tidak bisa ditangani memang kita memiliki kendala, seperti lokasi yang tidak bisa dilewati karena semak belukar dan juga sumber air yang sangat sulit,” tambahnya.
Ricky Ferdyanto menyatakan, dari data yang dihimpun, Karhutla tahun 2018 dibandingkan tahun 2017, Karhutla di Kabupaten Banjar mengalami peningkatan sehingga berstatus siaga darurat Karhutla dengan perkiraan ini akan berakhir di bulan Oktober.
“Status kita siaga darurat Karhutla. Dari tahun sebelumnnya 2017 Karhutla kabupaten Banjar meningkat sekitar 10 persen di tahun 2018 ini, dari laporan BMKG di perkirakan musim kemarau mengalami penurunan di akhir bulan oktober nanti,” terangnya.
Untuk mengatasi Karhutla BPBD Kabupaten Banjar telah mendirikan 4 posko, diantaranya di Martapura Barat, Sungai Tabuk, Bruntung Baru dan Kantor BPBD Kabupaten Banjar sebagai posko induk.
Selain itu Ricky Perdyanto mengatakan, akan melakukan sosialisasi kepada para penani yang membakar jerami untuk bisa mengelola dan memanfaatkan jerami agar menjadi pupuk kesuburan lahan tanpa harus membakarnya.
“Upaya ini kita lakukan untuk mengurangi dampak terjadinya kebakaran hutan dan lahan. Walau dengan mesin peralatan seadanya namun kita tetap berusaha melakuan yang terbaik,” pungkasnya.
Berikut Rekapitulasi Luas Lahan Terbakar di Kabupaten/ Kota se – Provinsi Kalimantan Selatan 01 Januari – 25 September 2018 berjumlah 690 kali kejadian :
1. Banjarmasin : 0,56 Ha
2. Banjarbaru : 544,52 Ha
3. Banjar : 736 Ha
4. Barito Kuala : 94,8 Ha
5. Tapin : 614,15 Ha
6. Hulu Sungai Selatan : 191,05 Ha
7. Hulu Sungai Tengah : 83,8 Ha
8. Hulu Sungai Utara : 96 Ha
9. Balangan : 234 Ha
10. Tabalong : 51,5 Ha
11. Tanah Laut : 326,02 Ha
12.Tanah Bumbu : 59 Ha
13. Kotabaru : 66,4 Ha
Total keseluruhan luas lahan terbakar : 3.097,8 Ha