TERAS7.COM – Lebaran Idul Fitri 1442 Hijriyah disambut sukacita oleh warga Binaan bersama petugas Lapas Perempuan Martapura.
Shalat Idul Fitri di Lapas ini sendiri dilaksanakan di Musholla Al Hijrah dipimpin langsung oleh petugas Kemenag Banjar, Ustadz Fahruradzi dan turut dihadiri oleh Kepala Divisi Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kalimantan Selatan, Ngatirah.
Dilanjutkan dengan sambutan Menteri Hukum dan HAM dan pembacaan surat keputusan Remisi oleh Ngatirah.
Pemberian Remisi diberikan pada dua orang perwakilan warga binaan yang telah memenuhi syarat.
Kalapas Perempuan Martapura, Salis Farida mengatakan meskipun pandemi Covid-19 belum usai, Ditjenpas tetap mewajibkan pelaksanaan shalat Idul Fitri dan rangkaian kegiatan lain.
“Shalat Idul Fitri ini tetap kita laksanakan sesuai surat edaran dari ditjenpas. Semua petugas juga kita wajibkan shalat disini termasuk yang lepas dinas. Dilanjutkan nanti pemberian remisi khusus idul fitri,” tuturnya.
Hanya sebagian besar warga binaan yang mengikuti Shalat Idul Fitri kali ini karena pandemi Covid-19 dan keterbatasan daya tampung Musholla, jadi hanya perwakilan tiap blok saja yang bisa ikut.
Salis Farida menambahkan warga binaan yang berhak mendapat remisi apabila memenuhi syarat.
“Misalnya sudah berkelakuan baik minimal 6 bulan, sudah menjani sepertiga pidana dan tidak melanggar aturan yang ada,” ujarnya.
Dari 482 narapidana yang ada di Lapas Perempuan Martapura, yang memenuhi syarat cuma 266 orang.
“Sisanya kebanyakan yang belum menjalani sepertiga pidana. Maksimal besaran remisi Idul Fitri ini biasanya dua bulan,” jelasnya.
Disisi lain, Salis juga berharap semoga lebaran kali ini dapat membuat warga binaan tetap nyaman.
“Menu makan ketupat yang disediakan dan silaturahim petugas dengan warga binaan hari ini, semoga dapat memberikan suasana lebaran ala rumahan. Saya harapkan kado lebaran dengan pemberian remisi kali ini jadi motivasi kepada warga binaan untuk tetap taat kepada Allah SWT, berbuat baik, dan patuh dengan aturan yang ada. Sehingga mereka siap nantinya jika kembali ke masyarakat”
Sementara itu NS, Warga Binaan Pemasyarakatan masih bersyukur difasilitasi untuk tetap bisa Shalat Id meskipun didalam lapas.
“Suasana lebarannya sangat berasa bu, apalagi bisa bersama teman-teman warga binaan dan petugas.” imbuhnya.
NS pun berharap mendapatkan remisi di hari Idul Fitri kali ini yang menurutnya merupakan hadiah lebaran baginya.
“Harap-harap cemas, remisi ini ibarat hadiah lebaran kami. Setiap tahun selalu menunggu acara ini. Meskipun cuma hitungan bulan. Alhamdulillah,” katanya.