TERAS7.COM – Beberapa waktu yang lalu anggota Komisi II DPRD Kabupaten Banjar Saidan Pahmi memberikan kritik keras kepada PT. Air Minum Intan Banjar (Perseroda) dalam Rapat Dengar Pendapat pada 20 Januari 2022 yang lalu.
Politisi Partai Demokrat ini menyoroti penghentian suplai air bersih di beberapa wilayah di Kabupaten Banjar yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
Dalam kesempatan tersebut, Saidan Pahmi juga menyampaikan keluhan masyarakat terkait admin media sosial milik perusahaan pelat merah milik Kabupaten Banjar ini yang membatasi masyarakat untuk berkomentar memberikan saran, kritik dan masukan terhadap pelayanan air bersih.
Ia juga menyinggung soal ketidaklancaran distribusi air bersih yang sering dialami pelanggan Intan Banjar terutama di daerah perbatasan.
Menurut Saidan Pahmi, pemerintah daerah perlu menyusun kebijakan strategis dalam melakukan penyertaan modal guna mengganti sistem perpipaan yang lebih besar, mengingat pipa yang ada sudah tidak mampu lagi karena penambahan jumlah pelanggan dari tahun ke tahun.
Kritik ini sendiri ditanggapi oleh PT. Air Minum Intan Banjar melalui Humas Ermina Zainah yang ditemui oleh awak media pada Kamis (27/1/2022) yang lalu.
Didampingi staf Humas Octo dan staf Perencanaan Fikri, Ermina Zainah menjelaskan tanggapan kritik terhadap PT. Air Minum Intan Banjar.
Terkait pembatasan komentar di media sosial, hal ini dilakukan menurutnya karena komentar di media sosial menyulitkan untuk merespon pengaduan.
“Kita lebih mengarahkan ke direct message (DM) karena kita bisa menghandle pengaduan pelanggan dan memberikan respon cepat. Kalau di komentar kadang tertutup komentar lain,” ujarnya.
Karena itu pihaknya lanjutnya juga sedang menyusun customer service (CS) di media sosial dalam satu wadah agar cepat merespon pelanggan, serta melakukan penambahan personel khusus untuk keperluan tersebut.
Pihaknya lanjut Ermina Zainah juga kerap kali melakukan update berita terkait layanan PT. Air Minum Intan Banjar melalui media sosial, website sampai melalui berbagai media lain seperti radio.
Selain itu media sosial resmi yang saat ini dimiliki PT. Air Minum Intan Banjar juga akan ditambah, tak hanya melalui Instagram saja.
Terkait penghentian suplai air bersih akibat perbaikan yang melebihi jadwal yang ditentukan, hal tersebut lanjut Ermina Zainah melalui staf Perencanaan Fikri terjadi karena kesalahan yang dilakukan vendor PT. Drupadi Tirta Intan yang menangani pipa di Jalan Gubernur Syarkawi.
“Saat itu memang ada perbaikan di pipa induk tersebut, ternyata setelah dilakukan perbaikan, mengalami masalah lagi saat dioperasikan sehingga menambah panjang waktu perbaikan,” ujarnya.
Fikri menyebutkan perbaikan tersebut terjadi hingga beberapa kali karena pihak vendor tersebut mempekerjakan tukang yang kurang profesional, akibatnya pihaknya langsung turun tangan memberikan solusi.
“Kita turut mendapatkan imbasnya. Bukan hanya masyarakat saja yang dirugikan, pendapatan PT. Air Minum Intan Banjar juga turun drastis akibat keterlambatan perbaikan tersebut,” terangnya.
Masyarakat yang terdampak keterlambatan tersebut lanjut Fikri langsung diberikan bantuan air bersih yang disalurkan menggunakan truk tangki dengan kapasitas 4.000 liter.
“Kemarin langsung kami kirimkan truk tangki untuk masyarakat, tapi kami sendiri mengalami kendala. Selain terbatasnya jumlah armada yang hanya 2 unit, jalan menuju lokasi juga rusak akibat terendam air, sehingga tak bisa tertangani semuanya,” terang Fikri.
Ke depan PT. Air Minum Intan Banjar berencana akan menambah armada truk tangki yang selain digunakan untuk keperluan bisnis, juga menjadi solusi jika ke depan ada kejadian serupa.