Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Di Ngawi Harga Kedelai Impor Per Zaknya Masih Rp 530 Ribu
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Di Ngawi Harga Kedelai Impor Per Zaknya Masih Rp 530 Ribu

Dimas Ridho Suryo Baskoro
Dimas Ridho Suryo Baskoro 31 Mei 2021, 16.14
Share
SHARE

TERAS7.COM – Di Ngawi harga kedelai impor bahan tahu dan tempe kini tembus Rp 530 ribu per zak yang ukurannya 50 kilogram di tingkat pengecer.


Itu di katakan oleh Bu Loso Salah satu pengecer kedelai di pasar Walikukun, Widodaren, Ngawi.

Diungkapkannya, sejak pertengahan Ramadhan kemarin kedelai harganya sudah naik, sampai saat ini belum ada tanda-tanda akan menurun.

“Belum tahu kapan normal lagi,” kata Bu Loso.


Sementara itu, kata Sudarmi, salah satu pengerajin tempe di Banyubiru, Widodaren Ngawi, mengaku dilema dengan kondisi harga saat ini, sampai-sampai mengurangi ukuran tempe produksinya, pas saat awal naiknya harga kedelai.

Baca juga :

Di Ngawi, Lagi Dan Lagi Jebakan Tikus Beraliran Listrik Memakan Korban


Dirinya menambahkan, dulu harganya pas Rp 7 ribu per kilogramnya, satu ikat dapat 10 bungkus tempe buntel daun harganya Rp 2.500 waktu naik, harga tetap sama hanya saja saya kurangi jumlahnya menjadi 9 bungkus.


“Kalau sekarang bingung mas tidak tahu lagi, mau dinaikan harganya atau dikurangi jumlahnya,” tandasnya.


Hal ini juga dirasakan oleh Giman Pengrajin tempe bungkus plastik Widodaren ini memilih memperkecil ukurannya agar tetap bisa bertahan.
“Kondisi saat ini agar tetap bisa bertahan ukurannya diperkecil, tapi harga tetap sama,” tegasnya.


Saat ini para pengrajin tahu tempe di Ngawi masih mengandalkan kedelai impor sebagai bahan baku, untuk kedelai lokal belum begitu diminati, “Kedelai lokal ukuran bijinya terlalu kecil, beda dengan kedali impor, tidak babar kalau untuk produksi tempe,” tandasnya.

You Might Also Like

Di Ngawi, Lagi Dan Lagi Jebakan Tikus Beraliran Listrik Memakan Korban

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
Leave a review Leave a review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Untuk ‘Matikan Mesin’ Diduga Ketua GMPD Minta Bayaran 500 Juta!
17 April 2025, 23.50
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?