TERAS7.COM – Dinas Pertanian Kabupaten Balangan kembang usaha dalam upaya menggali potensi ekonomi dari ubi porang.
Pemkab Balangan melalui Dinas Pertanian membentuk aliansi atau komunitas ubi porang, adapun sampai saat ini anggota aliansi berjumlah sekitar 30 orang yang tersebar kesuluruh Kecamatan di Kabupaten Balangan.
“Melalui komunutas ini, harapnya dapat memfasilitasi petani – petani porang Kabupaten Balangan dalam segi pelatihan dan cara perawatan ubi porang secara baik dan benar,” ungkap Kabid Tanaman Pangan Dinas pertanian, Rizkianor Fauzi saat dikunjungi teras7.com Rabu(16/09/2020).
Lanjutnya, Selain memiliki kekayaan alam seperti batubara Kabupaten Balangan juga miliki kekayaan plasma nuftah ( Sumber daya genetik hultikultura) yang berlimpah.
Rizkianor Fauzi menerangkan, tanaman porang yang selama ini dianggap sebagai gulma oleh masyarakat, Ubi Porang pun juga tidak disukai oleh tikus dan babi ternyata memiliki nilai jual yang lumayan.
“Ubi Porang merupakan ubi yang memiliki prospek ekonomi yang cukup menjanjikan. Dimana untuk harga perkilonya saja untuk ubi porang yang belum diolah sama sekali harganya berkisaran sekitar Rp. 4000 – Rp 10.000 perkilo, sedangkan ubi porang yang setengah jadi atau berbentuk chips harganya berkisara pada angka Rp.10.000 -Rp. 17.000, perkilonya,” jelas Rizkianor Fauzi.
“Dengan kualitas cukup baik. Kabupaten Balangan sendiri, telah menghasilkan sekitar 70 ton pertahun dalam bentuk chips ,” Ungkapnya.
Rizki menyampaikan, di tahun depan Dinas Pertaian akan berkerja sama dengan Balitbangda Kabupaten Balangan, dalam bentuk pengadaan alat untuk mengolah ubi porang.
” Sehingga dengan adanya alat tersebut akan membuat harga ubi porang akan stabil dan mungkin saja akan meningkay. Kerena, Kabupaten menjual produk dari bahan baku ubi porang yang menjadi komoditas ekspor, ” pungkasnya.