TERAS7.COM – Kabar duka datang dari Kabupaten Banjar pada Minggu pagi (25/7/2021), Bupati Banjar Periode 2016-2021 KH. Khalillurrahman meninggal dunia pada umur 75 Tahun.
Pria yang akrab disapa Guru Khalil ini lahir di Kota Martapura pada 10 Desember 1945 dan baru beberapa bulan yang lalu purna tugas dari jabatan Bupati Banjar, tepatnya pada 17 Februari 2021.
Ia sendiri merupakan putra dari salah satu ulama asal Martapura, yakni K.H. Salim Ma’ruf dan merupakan menantu dari dari ulama dari Martapura, yakni K.H. Anang Sya’rani.
Sebelum menjadi Bupati Banjar ke 17, Guru Khalil di kenal sebagai ulama asal Kalimantan Selatan yang pernah memimpin Pondok Pesantren Darussalam Martapura, salah satu pondok pesantren terkemuka di Kalimantan Selatan.
Dikutip dari Wikipedia, Guru Khalil menempuh pendidikan formalnya mulai dari jenjang Ibtidaiyah (1962), Tsanawiyah (1965) dan Aliyah (1968) di Pondok Pesantren Darussalam Martapura yang kelak ia akan pimpin.
Setelah menyelesaikan pendidikan formalnya, Guru Khalil mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) Guru Agama sejak tahun 1966 hingga 1995, kemudian menjadi Guru Agama di Pondok Pesantren Darussalam Martapura.
Di sela-sela baktinya sebagai Guru Agama, ia juga aktif di ormas islam Nahdlatul Ulama (NU) dan sempat menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah NU Kabupaten Banjar pada tahun 1988 hingga 1992, kemudian Rais Suriyah NU Kabupaten Banjar pada tahun 2003 hingga 2008.
Tak hanya di NU, Guru Khalil juga sempat juga menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Banjar.
Dalam kariernya di dunia politik, Guru Khalil yang berada dibawah bendera Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) besutan KH. Abdurrahman Wahid berhasil terpilih menjadi anggota DPRD Kabupaten Banjar selama 2 periode dari tahun 1982—1992 dan anggota DPR RI Fraksi kebangkitan Bangsa tahun 1999—2004.
Akhirnya dalam Pilkada Serentak Tahun 2015, Guru Khalil berpasangan dengan Bupati Banjar saat ini, Saidi Mansyur berhasil menang dan menjabat sebagai pasangan Bupati-Wakil Bupati Banjar Periode 2016—2021.
Ada beberapa capaian dalam masa pemerintahannya, diantaranya adalah program pemberantasan 1000 jamban apung dan pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP) Barokah.
Setelah purna tugas, Guru Khalil sendiri diketahui tinggal di rumah pribadi yang berada di di Jalan Perwira, Desa Tanjung Rema Martapura, berseberangan dengan Institut Agama Islam Darussalam (IAID) Martapura.
Di kediamannya pula Guru Khalil tutup usia pada Minggu (25/7/2021) pukul 09.45 Wita.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Banjar, dr Diauddin menceritakan sebelum meninggal Guru Khalil sempat tidak bangun dari tidur sejak Kamis (23/7/2021)
“Pada Rabu malam masih sadar hingga tidur pada malam itu. Subuh Kamisnya beliau tidak sadar lagi, tidak bangun dari tidur,” ujarnya.
Setelah itu pihak keluarga memanggil dr. Diauddin untuk memeriksa kondisi kesehatan Guru Khalil, namun Guru Khalil waktu itu enggan dibawa ke rumah sakit dan hanya ingin di rumah saja.
“Beliau susah dibangunkan. Setelah diberi rangsangan ada respon. Nah malam tadi kondisi beliau kian menurun tidak sadarkan diri hingga tutup usia pagi tadi,” katanya.
Sementara itu keponakan almarhum, Haris Rifani mengatakan pada Hari Raya Idul Adha kemarin kondisi Guru Khalil masih bugar.
“Dalam dua hari belakangan ini kondisi Guru Khalil memang menurun. Waktu lebaran Idul Adha kemarin beliau masih sangat sehat,” ujar Haris.
Pria yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Budaya Pariwisata mengungkapkan ia merasa sangat kehilangan pada sosok yang sudah ia anggap sebagai ayah sendiri, karena sejak kecil dulu ia diasuh oleh Guru Khalil.
Almarhum Guru Khalil sendiri akan dimakamkan di Kubah K.H. Salim Ma’ruf Desa Pekauman, Kecamatan Martapura Timur setelah Shalat Ashar.
Sebelum dimakamkan, Almarhum Guru Khalil sendiri akan di shalatkan terlebih dahulu di Mesjid Agung Al Karomah Martapura.