TERAS7.COM – Beberapa desa di Kecamatan Juai, Kabupaten Balangan kembali terendam oleh banjir akibat dari hujan yang beberapa hari belakang terus mengguyur Kabupaten Balangan, Minggu (29/11/20).
Dikarenakan curah hujan yang tinggi di daerah pegunungan sehingga membuat meluapnya air sungai. Luapan air sungai tersebut sampai ke pemukiman penduduk yang bermukim di wilayah tersebut. Air sungai mulai meningkat sekitar jam 06.15 WITA.
Menurut data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan ada enam Desa, 548 buah rumah, 576 Kepala Keluarga (Kk) 1888 jiwa yang terdampak oleh banjir tersebut.
“Dampak yang ditimbulkannya banjir tersebut, adalah menggenangi rumah, jalan, halaman rumah warga, tempat ibadah , pasar dan sekolah,” ujar Plt Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Balangan Muhammad Syuhada.
Adapun enam desa yang terdampak Desa Galumbang dengan total 368 rumah, 1 sekolah PAUD, 1 Fasilitas umum( Pasar Galumbang ) dan merendam jalan raya dengan panjang kurang lebih 500 meter.
Desa Bata 45 buah rumah, dua Tempat ibadah, satu Sekolah Ibtidaiyah, jalan raya terdampak 300 Meter. Desa Mihu 20 buah rumah. Desa juai 85 buah rumah, satu Gedung Bulu Tangkis, dua Tempat ibadah, satu Sekolah, Panjang jalan yang terdampak satu Km. Desa Teluk Bayur, 30 buah rumah dan satu tempat ibadah, dan terakhir Desa Mungkur Uyam, 10 Buah Rumah yang terdampak.
” Untuk saat ini juga, anggota TRC PB-BPBD Kabupaten Balangan melakukan pemantauan Ke desa-desa yang rawan banjir di wilayah Kecamatan Juai. Adapun desa berpotensi berdampak banjir Desa Lalayau , Desa Mihu ,Desa Bata ,Desa Galumbang , Desa Juai ,Desa Teluk Bayur , Desa Mungkur Uyam. Saat ini debit air masih pada tahap kenaikan,” tuturnya.
Untuk saat ini jam 10:10 WITA untuk banjir yang menggenangi halaman rumah serta jalan raya sudah masih pada tahap kenaikan. Apabila di daerah pegunungan, di guyur hujan kemungkinan debit air akan bertambah dan air sungai akan mengalami kenaikan .
Ia menghimbau agar masyarakat, selalu waspada dan berhati-hati, akan musim hujan seperti ini.
Dikatakan oleh salah seorang warga yaitu Yulianti bahwa, sejak tadi malam air sudah mulai meningkat, hingga saat ini akses jalan penghubung pun terputus. Tidak dapat dilalui oleh roda dua maupun roda empat.
“Jalan penghubung antara Desa Uyam, dengan ke arah Trans Juai yang disana ada beberapa kampung. Kalau ingin menyeberang tidak bisa menggunakan kendaraan,” tutur Yuli.
Diperkirakan, untuk akses jalan yang terendam kurang lebih 500 meter, dan ketinggian air ujarnya Yuli, saat ini sekitar pinggang orang dewasa atau sekitar 1 meter.
Ia berharap agar air cepat surut, dan cepat mengering sehingga, warga bisa tenang.