TERAS7.COM – Pimpinan Pondok Pesantren Darul Hijrah, KH. Zarkasyi Hasbi terpilih menjadi salah satu dari 21 Nominasi Penerima Penghargaan KALPATARU Tahun 2021.
Pria kelahiran tahun 1952 ini mendapatkan nominasi pembina lingkungan ini karena sejak 1986 telah menciptakan pondok pesantren yang peduli dan berbudaya lingkungan hidup, bahkan hingga tahun 2008 berhasil mewujudkan eco-pesantren.
KH. Zarkasyi Hasbi berhasil merehabilitasi dan memanfaatkan lahan terlantar dengan budidaya ikan patin dan tanaman buah produktif, serta melakukan pembinaan kepada masyarakat sekitar pesantren untuk berbudaya ramah lingkungan.
Untuk meraih penghargaan katagori Pembina Lingkungan ini, KH. Zarkasyi Hasbi bersaing dengan 3 nomiator lain, yakni Suhadak asal Kabupaten Lampung Timur Provinsi Lampung, Soim asal Kabupaten Magelang Provinsi Jawa Tengah dan Saleh B. Lalu asal Kabupaten Banggai Laut Provinsi Sulawesi Tengah.
Sebelumnya pada Rabu (2/6/2021), KH. Zarkasyi Hasbi mengikuti rapat verifikasi secara virtual dengan tim verifikator dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Kemen LHK) RI, di kantornya di kawasan Cindai Alus Martapura.
Menanggapi sejumlah pertanyaan dari tim verifikasi, KH. Zarkasyi Hasbi mengungkapkan sebelumnya sudah terbayangkan olehnya tentang keyakinan apa yang ia lakukan dengan mendirikan pondok pesantren akan bermanfaat bagi orang banyak.
“Usaha yang di ridhoi oleh orang banyak, pasti akan maju,“ ujarnya.
KH. Zarkasyi Hasbi menambahkan pihaknya peduli dan berbudaya lingkungan hidup dengan merehabilitasi dan memanfaatkan lahan terlantar dengan budidaya ikan dan tanaman buah.
Selain itu pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap masyarakat sekitar pondok pesantren untuk berbudaya lingkungan hidup, sejahtera ekonomi dan mandiri.
Meskipun di akui untuk menjadi seperti sekarang banyak perjuangan yang harus dilalui, terlebih kondisi di sekitar pesantren yang dipimpinnya saat awal berdiri berada ditengah hutan, banyak binatang liar, akses jalan setapak, keterbatasan dana hingga keterbatasan SDM.
Lingkungan disekitar juga memiliki tekstur tanah yang keras, berbatu dan berongga, karhutla, sumber air terbatas dan hanya mengandalkan sumur gali lalu kering ketika kemarau.
Karena itu banyak upaya dan inovasi yang dilakukan oleh pihaknya hingga mampu mencapai keberhasilan, seperti pengembangan ekowisata islami, pengelolaan sampah melalui TPS 3R, pengembangan taman ekoriparian, pemanfaatan gas metan, pembangunan IPAL Domestik, pembuatan pupuk organik, pembangunan mini market, pembuatan ikan organik, pembangunan bank wakaf mikro, pembibitan dan penjualan tanaman hias serta pengembangan kebuh bibit rakyat.
Inovasi yang dilakukan tentu saja sangat bermanfaat bagi pondok pesantren dan masyarakat sekitar untuk peningkatan kesejahteraan.
KH. Zarkasyi Hasbi menegaskan yang disampaikannya kepada tim verifikasi adalah benar dan tidak dibuat-buat, bahkan menyilahkan tim verifikasi untuk bertamu untuk melihat kenyataan dilapangan.
“Kita siap untuk di verifikasi kembali, karena kita mengutamakan kerja bukan sebatas omongan,” ujarnya.
Sementara terkait penghargaan tersebut, apapun hasilnya lanjut KH. Zarkasyi Hasbi pihaknya menyatakan siap menerimanya.
“Apa yang saya terapkan di pondok pesantren memang sudah ada contoh yang berhasil. Ada beberapa alumni Gontor yang mendapatkan Kalpataru, Pertama Hamam di Jawa Tengah kemudian di NTB, nah kalau yang ini mudahan yang ketiga dari pada alumni Gontor,” tutupnya.
Selain meminta penjelasan dari Zarkasyi, tim verifikasi dari Kemen LHK RI juga meminta penjelasan terhadap pihak lainnya yang mendapatkan manfaat dari inovasi yang dilakukan.
Seperti kepala desa setempat, warga sekaligus alumni ponpes yang sukses menjadi petani tambak serta pengurus Pondok Pesantren Ishlahil Aulad Kecamatan Tatah Makmur yang telah menjalin kerjasama dengan Ponpes Darul Hijrah.
Dalam kegiatan verifikasi tersebut, mantan Sekda Banjar Nasrun Syah juga memberikan dukungan serta arahan kepada nominator, terlebih jika verifikasi lapangan dilakukan nantinya, seperti sumber daya perempuan yang harus ditonjolkan.
“Kan ada kegiatan simpan pinjam khusus perempuan, ini cukup menarik dan pasti mendapatkan poin tersendiri,” ujarnya.
Dukungan yang sama juga dilakukan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Banjar Riza Dauly serta mantan Kadis LH Banjar Boyke yang sedari awal mengusulkan nama KH. Zarkasyi Hasbi sebagai penerima penghargaan bergengsi tersebut.