TERAS7.COM – Tak berapa lama setelah kemacetan berhasil diuraikan di salah satu titik di Jalan Martapura Lama Desa Penggalaman, kemacetan kembali terjadi.
Kali ini kemacetan berada di Desa Sungai Rangas menuju Martapura, terpantau di depan Puskesmas Sungai Rangas dipadati jamaah pengguna roda dua.
Relawan dari Tim Posko Induk Sekumpul, M. Toha menjelaskan kemacetan ini tak lama terjadi usai kemacetan di Desa Penggalaman berhasil diselesaikan.
“Kemacetan disini terjadi tak sampai 1 jam usai kemacetan di Penggalaman berhasil diuraikan,” ujarnya.
Penyebab kemacetan ini menurut Toha adalah fasilitas makan gratis yang disediakan warga disepanjang Jalan Martapura Lama.
“Penyebab kemacetan ini karena bagi-bagi makanan yang disambut dengan antusias oleh jamaah. Karena itu jita berharap pada pemerintah agar melakukan pelebaran jalan dan membuka akses jalan baru. Jadi jamaah yang hadir tidak mengalami kemacetan lagi saat menuju Martapura,” kata Toha.
Akibat macetnya, sebagian jamaah yang sebelumnya ingin melalui Jalan Martapura Lama dialihkan ke berbagai jalan alternatif.
Diantaranya adalah jalan tembus dari Desa Penggalaman, Kecamatan Sungai Tabuk menuju Ponpes Darul Hijrah Putra, Desa Cindai Alus, Kecamatan Martapura via Jalan Irigasi Riam Kanan.
Salah satu relawan setempat, Firman mengungkapkan jalur alternatif yang dilewati jamaah ini sudah dibuka sejak beberapa tahun yang lalu.
“Sebenarnya jalur ini baru akan dibuka jika terjadi kemacetan di Jalan Martapura Lama. Sudah beberapa tahun ini selalu menjadi jalan alternatif bagi jamaah asal Kalteng,” ungkapnya.
Jalur alternatif ini katanya cukup lancar bagi jamaah yang ingin menuju Sekumpul.
“Tapi karena jalannya berupa tanah yang diperkeras batu saja, terkadang ketika hujan akan digenangi air. Hingga saat ini belun ada perbaikan dari pemerintah, padahal kami sejak lama meminta agar diperbaiki, mininal sebagai jalur alternatif bagi jamaah haul,” jelasnya.
Firman berharap pada Haul Guru Sekumpul tahun depan, jalan Penggalaman tembus Cindai Alus ini dapat diperbaiki dan diaspal oleh pemerintah.