TERAS7.COM – Hujan dengan intensitas tinggi yang beberapa hari ini mengguyur wilayah Kalimantan Selatan mengakibatkan debit air sungai naik, sehingga sejumlah ruas jalan dan rumah warga kembali terendam banjir.
Menanggapi Hal tersebut, Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Slamet Riyadi menyatakan bahwa pihaknya saat ini sudah mempersiapkan keperluan untuk membantu masyarakat, baik dari peralatan maupun personil.
“Kalau dari Basarnas sendiri jelas mempersiapkan, baik itu dari alat utamanya, misalnya seperti rubber boat atau perahu karet dan alat pendukung lainnya, serta juga personil untuk melayani masyarakat,” ujar Slamet kepada Teras7.com di ruangan kerjanya. Jumat (26/02).
Orang nomor satu di Basarnas Banjarmasin ini juga mengatakan bahwa pihaknya selalu bersinergi, baik dengan Forkopimda, TNI serta Polri untuk membantu masyarakat.
“Setiap kejadian terutama yang menimpa masyarakat, kami siap membantu, karena itu tugas kami,” ujarnya.
Jadi, Basarnas sendiri dikatakan Slamet bukan hanya melayani masyarakat yang tertimpa bencana banjir, melainkan semua kejadian yang berhubungan dengan masyarakat akan dibantu pihaknya.
Maka dari itu, setiap ada kejadian apapun ia meminta masyarakat untuk menghubungi Basarnas agar segera mendapatkan bantuan.
“Kalau ada kejadian yang menimpa masyarakat hubungi saja Basarnas, atau instansi yang terkait, biar nanti kami saling bersinergi untuk menanganinya, dan kami tidak memungut biaya atas bantuan tersebut,” tegasnya.
Kemudian, Slamet menghimbau agar masyarakat dapat waspada dengan situasi alam yang tidak menentu seperti sekarang ini, dan ia juga meminta agar masyarakat selalu meingatkan satu sama lain.
“Masyarakat harus waspada jika sewaktu-waktu debit air naik, serta juga saling meingatkan satu sama lain dan yang terpenting harus tenang jika ada terjadi bencana, jangan panik, kita serahkan segala sesuatu itu ke Allah SWT,” himbaunya.
Selain itu, Kepala Basarnas Banjarmasin ini juga menhimbau agar perusahaan tambang yang ada di Kalimantan Selatan dapat mematuhi perintah yang sudah diberikan oleh pemerintah atau aparat setempatm
“Selain itu, saya juga menghimbau teruntuk perusahaan tambang yang sudah diberikan peringatan oleh pemerintah atau aparat setempat agar tidak melanggar perintah tersebut,” tegasnya.
Hal itu dilakukan, menurutnya ialah untuk kebaikan semua pihak, sebab kalau terjadi hal-hal yang tidak inginkan akan merugikan semua pihak juga.
Sementara itu, Rizka salah seorang warga Desa Pingaran Ulu, Kabupaten Banjar yang terdampak banjir akibat debit air sungai yang naik kembali mengatakan bahwa ketinggian awal air mencapai 40 cm.
“Sudah sekitar 3 hari terendam, awalnya tinggi air dibawah lulut orang dewasa, atau sekitar 40 cm, tapi sekarang sudah berangsur surut,” pungkas Rizka.