TERAS7.COM – Permasalahan walet sangat komplek,kemarin masalah perizinan yang masih alot walaupun sekarang ini sudah dipermudah dengan online pun bisa, sekarang ada lagi dimana wadah organisasi perwaletan yaitu Assosiasi Peternak Burung Walet kabupaten Banjar mati suri.
Kasmili mantan ketua Assosiasi Peternak Burung Walet yang juga ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) provinsi Kalimantan Selatan mengatakan bahwa dirinya dulu dilantik menjadi ketua Asosiasi Peternak Walet oleh bupati Banjar Khoirul Saleh pada tahun 2012,Pendapatan Asli Daerah (PAD) waktu tahun pertama mencapai 120 juta, dan tahun kedua naik 200 juta.
‘Adanya perubahan kebijakan membuat organisasi ini mati suri, hidup segan mati tak mau,” tuturnya.
Permasalahan yang ada Mengenai tidak terbukanya mengenai aturan usaha sarang burung walet ini serta kurangnya pengawasan dari pemerintah dalam pengelolaan dan teknis budidaya yang tepat sehingga pengusaha kebingungan akhirnya banyak berinisiatif sendiri dan kurang kordinasi lagi dengan pemerintah.
Kasmili mengatakan waktu kunjungan ke Surabaya PAD dari usaha sarang burung walet cukup tinggi.
“Seperti di Surabaya hampir 1 sampai 2 milyar per tahun itu cukup tinggi,” katanya.
Kasmili tidak meragukan lagi bahwa potensi PAD sangat besar tetapi peran serta pemerintah dalam hal ini harus siap mendampingi kemana arah selanjutnya sehingga semua aturan dapat dijalankan dengan baik.
“Berharap pemerintah yang sekarang ini mengakomodir bagi peternak walet supaya bisa baik pengelolaan kedepannya,” ujarnya.
Kecewa karena tidak ada pembinaan akhirnya sebagian Sarang Burung Walet dijualnya pemerintah harus membantu bagaimana pengelolaannya supaya lebih baik, struktur distribusi pasar yang baik dan organisasi yang sehat.
“Assosiasi Peternak Walet harus dihidupkan lagi, diberikan aturan yang jelas, didampingi dan sanksi dijalankan jika melanggar apalagi tidak membayar pajak, insya Allah PAD kita prediksi bisa sampai satu milyar per tahun,”tegasnya.
Banyak bangunan tidak sesuai ijinnya bangunan rumah atau ruko tapi yang dibangun sarang Walet.
Menanggapi bakal ada pengendalian dan ketertiban kasmili menanggapi dengan positif.
“Itu sangat bagus ada pengendalian dan penertiban masal dan diberikan pengarahan yang baik, dan yang sudah terbangun dilakukan pendekatan dan diberikan arahan untuk tidak mengulangi lagi prosedur yang salah, ikutilah yang dianjurkan pemerintah,” tambahnya.
Asosia Peternak Walet harus dihidupkan lagi karena dengan adanya wadah ini segala permasalahan mengenai walet akan bisa diselesaikan dengan pertimbangan yang matang.
“Jika saya ditunjuk lagi untuk menjadi ketua Asosiasi Peternak Walet, dengan kesibukan sekarang saya tidak bisa, tapi jika untuk menjadi pembina saya siap saja, ada saja yang lain dan siap menjadi ketua,” pungkasnya.
Dari peternak walet yang tidak mau disebutkan namanya didaerah Keraton,Martapura kota mengatakan bahwa usaha waletnya sudah berizin dan selalu membayar kewajiban pajak, tetapi masih banyak juga yang belum paham dan tidak membayar kewajibannya.
“Saya sebagai peternak walet dan warga kabupaten Banjar yang baik, tentunya akan siap memenuhi kewajiban pajak, pemerintah harus mendampingi kami dan memberikan solusi yang tepat bagi kawan kawan yang sudah terlanjur membangun rumah walet didaerah yang bukam peruntukannya,serta pentingnya dihidupkan kembali Assosiasi Peternak Walet,” harapnya.