TERAS7.COM – Kasus penipuan terhadap calon jamaah umoh yang marak terjadi menjadi sorotan dan keperihatinan Ketua Lembaga Perlindungan Konsumen Intan Kalimantan Selatan DR. H Fauzan Ramon, SH MH.
Doktor jebolan Universitas 17 Agustus Surabaya ini, mengaku perihatin dengan banyaknya korban apalagi mereka yang mengumpulkan uang dengan susah payah hanya untuk ibadah umroh namun akhirnya tertipu.
“Kasus terbaru yang dialami ratusan warga Kalimantan selatan dan Timur yang mendaftar umroh melalui PT. NSWM yang kantor pusatnya di Jakarta. Ini adalah kasus kesekian kalinya yang terjadi,”ungkap Ketua Konsumen ini dengan menahan sedih.
Menurut pengacara senior ini masyarakat biasanya iming-imingi dengan biaya umroh yang murah namun dijanjikan fasilitas yang mewah.
Maka masyarakat harus waspada dan patut mengkonfirmasi terutama kepada Kementerian Agama di masing-masing daerah.
“Orang dijanjikan dengan biaya 34 juta rupiah mendapat fasilitas bintang lima. Ini tidak wajar dan patut dipertanyakan. Dan biasanya setelah membayar uang muka calon jamaah akan diminta melunasi. Saat sebelum pelunasan mereka bisa bertanya dan mencek status visa mereka. Jangan sampai lunas tapi visa tidak terbit itu juga harus dikonfrimasi,” ingat Fauzan.
Yang cukup memperihatinkan menurut Pengacara senior ini, orang yang disebut mempromosikan dan membawa Travel umroh ini justru namanya tidak tercantum dalam akte notaris Prusahaan Travel.
Ini patut dicurigai. Sehingga saat terjadi masalah seperti sekarang hanya mereka yang terdaftar dalam Akte Notaris yang bisa dituntut.
“saya berharap saat gugatan oleh mereka yang merasa dirugikan, ada penelusuran aliran dana dari prusahaan atau Direksi kepada AM yang disebut sebagai operator dibalik Travel. Karena jika ini tidak dilakukan maka dia bisa bebas dari tuntutan,”papar Dosen STIHSA Banjarmasin ini.
Fauzan Ramon juga berharap Kementerian Agama mulai dari pusat, Wilayah hingga Kabupaten dan Kota juga aktif memantau setiap pergerakan Travel Umroh, jangan sampai saat terjadi korban baru bersikap.
Hal ini menurutnya penting, sebagai antisipasi sebelum ada masyarakat yang tertipu. Mengingat Kalimantan Selatan menjadi salah satu darah yang minat ibadah umrohnya tinggi.
“ini tidak boleh dibiarkan. Kementerian Agama harus aktif jangan sampai Ketika ada korban baru bersuara. Mereka harus mencermati setiap usaha biro perjalanan haji dan umroh yang ada di Kalsel,” tegasnya.
Karena untuk di Kalsel sendiri tambahnya, travel haji dan umroh yang murni milik orang daerah juga banyak yang baik, seperti Kaltrabu yang pernah ia ikuti.