TERAS7.COM – Siapa sangka, di balik kesibukan dunia pertanian yang kerap dianggap ‘berat’ dan ‘kurang menarik’, ada sosok perempuan muda yang berhasil membuktikan sebaliknya.
Namanya Lily Nor Aida Sari, perempuan berusia 32 tahun asal Desa Timbaan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin, yang telah menunjukkan ketekunan dan inovasinya di sektor pertanian hingga diganjar penghargaan sebagai Kartini Banua Inspiratif Masa Kini 2025 oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.(21/04/25).
Lily dikenal sebagai petani milenial yang aktif dalam berbagai sektor usaha pertanian dan pemberdayaan masyarakat. Ia menjalankan usaha di berbagai bidang seperti : Tanaman pangan (padi), Perkebunan jeruk, Peternakan kambing Kios sarana produksi pertanian sertaJasa alat dan mesin pertanian (alsintan), seperti combine harvester.
Seluruh usahanya ini bukan hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga menyerap tenaga kerja lokal sebanyak tujuh orang, semuanya berasal dari kalangan petani milenial Kabupaten Tapin.
Selain dikenal sebagai petani aktif, Lily adalah seorang ibu dari satu anak yang juga aktif di berbagai organisasi, seperti : Pemuda Ruhui Rahayu, Forum Komunikasi Petani Milenial (FKPM) Tapin,Kelompok Tani, KTNA (Kontak Tani Nelayan Andalan) dan PKK setempat. Dengan semangat membangun dari desa, Lily menunjukkan bahwa perempuan juga bisa menjadi pendorong kemajuan sektor pertanian.
Penghargaan Kartini Banua Inspiratif Masa diberikan kepadanya dalam rangkaian peringatan Hari Kartini oleh Gubernur Kalimantan Selatan bertempat di gedung Mahligai Pancasila, sebagai bentuk apresiasi terhadap perempuan yang berperan aktif dalam pembangunan daerah, khususnya di sektor nonformal.
Dedikasi, konsistensi, dan kontribusi nyata Lily dalam mengembangkan sektor pertanian lokal menjadi alasan utama ia terpilih. Di tengah dominasi pria di sektor ini, Lily tampil percaya diri, mematahkan stigma, dan menjadi teladan bahwa perempuan juga mampu menjadi pelopor perubahan.
“Sering dibilang hanya pencitraan, tapi kita buktikan dengan situasi di lapangan,” ucapnya saat diwawancarai.
Ia tak terpancing komentar negatif dan memilih menunjukkan hasil kerja nyata. Dengan gayanya yang sederhana namun penuh semangat, Lily tak henti mengajak anak muda untuk terjun ke dunia pertanian.
Ia menekankan bahwa petani hari ini tak lagi identik dengan profesi tradisional yang ketinggalan zaman, tapi justru bisa menjadi pengusaha mandiri yang modern dan inovatif.
“Jangan gengsi. Dunia pertanian itu luas. Petani juga bisa berbisnis, dengan pengolahan dan pemasaran produk pertanian,” ujarnya memberikan semangat.
Sebagai Kartini Banua Inspiratif masa kini, Lily berharap bisa terus menjadi inspirasi, terutama bagi para perempuan muda di pedesaan. Ia ingin menunjukkan bahwa bertani adalah pekerjaan mulia yang bisa dijalani dengan penuh rasa bangga dan profesionalisme.
Lily Nor Aida Sari adalah contoh nyata bahwa perubahan bisa dimulai dari desa. Dengan tangan yang penuh lumpur, ia menanam benih perubahan dan memanen hasil berupa harapan baru bagi dunia pertanian Indonesia. Ia bukan hanya Kartini untuk keluarganya, tapi juga untuk masyarakat Banua yang kini melihat pertanian sebagai masa depan, bukan masa lalu.