TERAS7.COM – Pengurus Komisariat Korps Putri (KOPRI) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Universitas Achmad Yani (UAY) Banjarbaru menggelar Talkshow Keperempuan pada Sabtu (19/2/2022).
Talkshow yang terbuka bagi umum ini dilaksanakan di Aula Linggangan Intan DPRD Kota Banjarbaru diikuti kader-kader PMII serta delegasi BEM Sekota Banjarbaru.
Tema yang diangkat pun cukup menarik dan relevan untuk saat ini, yakni “Mencegah Kekerasan Seksual,” dimana saat ini cukup maraknya kasus-kasus pelecehan hingga kekerasan seksual terhadap perempuan.
Ketua KOPRI PMII Universitas Achmad Yani Banjarbaru Nurhasanah saat membuka acara ini mengatakan pihaknya sangat prihatin dengan muncul berbagai kasus kekerasan dan pelecehan seksual di berbagai perguruan tinggi.
“Bahkan kekerasan dan pelecehan seksual juga terjadi di lembaga pendidikan dasar yang seharusnya menjadi tempat mewujudkan cita-cita peserta didik, malah dijadikan tempat untuk menghancurkan masa depan mereka,” ujarnya.
Karena itu perempuan ujar Nurhasanah harus berani bicara untuk mengungkap kasus-kasus kekerasan dan pelecehan seksual yang terjadi di kampus dan dimanapun.
Dengan cepatnya perkembangan zaman dan teknologi sekarang sambung Nurhasanah, segala pemberitaan dan informasi juga lebih mudah didapatkan dan banyaknya kasus yang terjadi belakangan ini tentunya menciptakan luka yang teramat dalam dihati para perempuan zaman sekarang.
“Kita yang hanya membaca dan melihat informasinya saja sudah merasakan betapa sedih dan pedihnya, apalagi mereka yang menjadi korban kejahatan. Oleh karena itu, ayo bangkitkan jiwa kemanusiaan yang mungkin sempat redup karena nikmatnya dunia. Marilah kita saling merangkul dan menguatkan sesama kaum hawa, karena pada dasarnya perempuan adalah makhluk ciptaan Allah SWT yang mulia,” pesannya.
Sementara itu Ketua Kopri Cabang Banjarbaru Annisa Yunani mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu ikhtiar Kopri Banjarbaru untuk terus membersamai perempuan khususnya mahasiswi yang ada di Kota Banjarbaru.
“Harapannya kegiatan seperti ini ada tindak lanjut untuk terus mengurangi angka kekerasan dan pelecehan seksual yang dialami oleh perempuan,” harapnya.
Ada beberapa topik pembahasan yang diangkat dan disampaikan dalam kegiatan ini, yakni materi tentang “Pemberdayaan Perempuan dan anak” oleh Kepala Dinas DISDALDUK Banjarbaru Sri Lailana.
Kemudian Lawyer Advokat Muda Kalsel Yenny NW membawakan materi “Dalam Bidang Hukum soal Kekerasan Seksual di Kalsel” dan Dosen Psikolog ULM Rahmi Fauzia menyampaikan materi “Kesehatan Mental perempuan dan Anak dalam Kasus kekerasan Seksual.”