Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Masihkah Anda “Mehadang Buah Bungur”?
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Masihkah Anda “Mehadang Buah Bungur”?

Rizki Saputera
Rizki Saputera 6 Agustus 2019, 19.10
Share
Pohon Bungur yang disebut dalam pepatah Bahasa Banjar, "Mehadang Buah Bungur" ini tidak memiliki buah, namun memiliki berbunga indah berwarna ungu
SHARE

TERAS7.COM – Bahasa Banjar merupakan daerah yang menjadi lingua franca di Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur dan memiliki beragam kekayaan diantaranya adalah peribahasa.

Salah satu peribahasa yang cukup terkenal dalam bahasa Banjar adalah “Mahadang Buah Bungur,” yang memiliki arti menunggu sesuatu yang tidak ada atau perbuatan yang sia-sia.

Peribahasa ini sendiri merujuk pada salah satu flora lokal di Kalimantan, yaitu pohon Bungur (Lagerstroemia) yang berbatang besar dengan dahan yang cukup rindang dan memiliki tinggi mulai dari 8 meter hingga 30 meter, namun tak menghasilkan buah.

Alih-alih menghasilkan buah, justru pohon ini memiliki bunga warna ungu yang cukup indah dan ketika bunganya layu, hanya meninggalkan biji, sehingga menjadi gambaran bahwa menunggu buah Bungur adalah kesia-siaan.

Biji pohon bungur.

Walaupun pohon Bungur ini merupakan flora lokal, namun agak susah ditemukan di perkotaan dan tak semua orang tahu dengan pohon ini, akan tetapi pohon ini cukup banyak ditemukan di kawasan pinggiran kota dan pedesaan.

Baca juga :

657 CPNS dan PPPK Kabupaten Banjar Resmi Dilantik, Saidi Mansyur Tekankan Etos Kerja

Halal Bihalal Idul Fitri, Saidi Mansyur Ajak ASN Kabupaten Banjar Saling Memaafkan

Sidak SPBU di Jalur Mudik, Stok dan Takaran BBM di Kabupaten Banjar Dipastikan Aman

Seperti di Kota Martapura, Kabupaten Banjar, pohon Bungur bisa ditemukan di kawasan pinggiran kota, seperti di depan SD Negeri Bincau Muara, Jalan Melati Desa Bincau Muara, Kecamatan Martapura.

Sayangnya ketika Teras7.com mendatangi tempat tersebut, pohon Bungur ini sudah tidak lagi berbunga dan hampir roboh karena tergerus erosi aliran Sungai Gadung yang mengalir dari Kecamatan Karang Intan dan bermuara di Sungai Martapura ini.

Salah seorang warga yang tidak bersedia mengungkapkan identitasnya mengatakan ia tak mengetahui nama pohon tersebut.

Pohon Bungur yang berada diseberang SD Negeri Bincau Muara ini hampir roboh digerus erosi sungai Gadung

“Saya tidak tahu nama pohonnya, tapi pohon itu berbunga ungu,” kata warga yang kediamannya tak jauh dari lokasi pohon ini.

Sementara warga Desa Bincau Muara yang lain, Danah (50) membenarkan pohon tersebut adalah pohon Bungur.

“Betul, itu pohon Bungur. Tapi sedang tak berbunga. Biasanya saat musim hujan pohonnya berbunga, kalau musim panas biasanya tidak berbunga,” ujarnya.

Danah mengungkapkan pohon tersebut masih bisa ditemukan di banyak tempat, selain itu pohon ini ujarnya bisa dikembangbiakkan dengan menanam bijinya.

Danah (50) warga Desa Bincau Muara membenarkan pohon tersebut adalah pohon Bungur.

Saat ditanyakan mengenai khasiat dari pohon ini, ia mengatakan kurang mengetahui khasiatnya.

“Tapi yang saya dengar dari kata orang-orang, daunnya bisa dipakai untuk obat kencing manis. Jadi daun pohon Bungur ini direbus, lalu diminum,” ungkap Danah.

Dikutip dari berbagai sumber, pohon Bungur ini di beberapa daerah seperti Kota Rantau, Kabupaten Tapin menjadi tanaman peneduh di pinggir jalan.

Selain itu, pohon ini juga memiliki khasiat sebagai obat herbal, mulai dari biji untuk pengobatan darah tinggi, daunnya dapat digunakan untuk pengobatan kencing batu dan kencing manis, sementara kulit kayu dapat digunakan untuk mengobati diare, disentri dan kencing darah.

You Might Also Like

657 CPNS dan PPPK Kabupaten Banjar Resmi Dilantik, Saidi Mansyur Tekankan Etos Kerja

Halal Bihalal Idul Fitri, Saidi Mansyur Ajak ASN Kabupaten Banjar Saling Memaafkan

Sidak SPBU di Jalur Mudik, Stok dan Takaran BBM di Kabupaten Banjar Dipastikan Aman

Sowan ke Bupati, FKP Kabupaten Banjar Minta Dukungan Pemerintah Gelar Bazar Expo

Pencegahan Korupsi Terbaik Kedua se-Kalsel, Kabupaten Banjar Raih Penghargaan dari KPK

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
1 Review 1 Review

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
PT SSC Kembangkan Budidaya Ikan Bioflok di Desa Binaan
18 Maret 2025, 19.51
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?