TERAS7.COM – Tanaman herbal sejak beberapa tahun ini kembali menjadi primadona dan sumber pengobatan alternatif bagi masyarakat, ditengah kemajuan pesatnya dunia kesehatan modern.
Indonesia memiliki banyak tanaman herbal, baik tanaman endemik atau asli nusantara, maupun tanaman herbal yang dibawa dari luar negeri dan ditanam di Indonesia.
Salah satu tanaman herbal yang bermanfaat dan ada disekitar kita adalah bunga Rosella (Hubiscus Sabdariffa) atau dikenal juga dengan nama asam kumbang, asam susur, dan asam paya.
Tanaman herbal bunga rosella adalah spesies bunga yang berasal dari benua Afrika yang pada mulanya dijadikan penghias halaman rumah, yang mana kemudian bunga tanaman tersebut dapat diseduh sebagai minuman herbal.
Tanaman yang satu ini dikenal memiliki buah yang berbentuk seperti kelopak bunga yang terlihat menarik dan cantik dengan warna merah menyala.
Di tempat asalnya di Afrika, rosella juga dijadikan selai atau jeli yang berasal dari serat yang terkandung dalam kelopak rosela, juga dibuat menjadi salad buah yang dimakan mentah atau direbus sebagai pengisi kue sesudah dimasak dengan gula, selain menjadi minuman dingin pada musim panas dan minuman panas saat musim dingin.
Dipercaya minuman dari kelopak bunga rosella ini dapat itu menghilangkan efek mabuk dan mencegah batuk, juga untuk diet, penderita batuk, atau menurunkan gula darah bagi penderita diabetes.
Tanaman rosella juga sering digunakan sebagai salah satu bahan obat herbal yang bisa memberikan khasiat dan manfaat yang baik bagi tubuh antara lain dapat membasmi cacing di dalam pencernaan, memperlancar keluarnya air seni, menurunkan panas tubuh, mengencerkan darah, mampu menurunkan tekanan darah dan bisa digunakan sebagai bahan antibakteri dan antiseptik.
Pani, warga Martapura mengungkapkan untuk menanam rosella yang punya banyak manfaat ini tidak terlalu susah, karena banyak yang menanam dan membudidayakannya.
“Tanaman rosella ini sendiri dapat tumbuh dengan subur dan baik di segala cuaca, suhu dan di kondisi lahan yang berbeda-beda,” katanya.
Tanaman rosella yang hanya berbuah di satu waktu dalam semusim ini bisa tumbuh mencapai ketinggian 1 hingga 3 meter, dan tumbuh dengan baik dan subur di ketinggian 10 hingga 600 meter dari atas permukaan laut.
“Untuk menanam tanaman rosella, benihnya diambil dari biji bunga. Pertama-tama biji tanaman rosella dikeringkan kurang lebih 4 hari lamanya. Setelah kering, kemudian bisa disemai terlebih dahulu atau bisa dilakukan langsung di area lahan,” ujarnya.
Dalam waktu 2 minggu sudah tumbuh dengan tinggi sekitar 7 cm dan kemudian dalam beberapa minggu ke depan sudah bertambah tinggi sampai 1 meter dan muncul bunga dan kemudian bunga Rosella berwarna merah menyala yang dapat langsung dipanen.
“Setelah di panen, kelopak buah rosella dipisahkan dari bijinya. Nah kelopak ini bisa dijemur sampai kering untuk disimpan, atau bisa langsung diseduh dengan air panas hingga jadi minuman teh dengan warga merah menyala,” kata Pani.
Rasa dari minuman ini sendiri sangat asam, sehingga ia kerap kali meminum minuman teh rosella ini dengan campuran madu.
“Bisa diminum hangat, atau dingin. Kalau saya sendiri, usai di panen, kelopak buah langsung di rebus jadi minuman teh rosella. Jadi ada banyak stok minuman teh rosella yang menyehatkan ini,” sebut Pani.
Khasiat minuman teh rosella ini juga terbukti dalam banyak penelitian ilmiah, hal ini diungkapkan dr. Yusdani.
“Beberapa jurnal memang membuktikan teh rosella memiliki khasiat dalam kesehatan. Khasiatnya diantaranya berupa efek seperti insulin dalam menurunkan gula darah serta memiliki antioksidan tinggi yg mengandung vitamin C,” sebutnya
Namun khasiat teh rosella ini lanjut dr. Yusdani hanya menjadi sebagai suplemen saja, bukan sabagai obat dalam penyembuhan penyakit.
“Karena teh rosella harus dilakukan pengujian lagi yang lebih maju/advance,” kata dokter umum di salah satu rumah sakit di Banjarbaru ini.