TERAS7.COM – Musholla merupakan tempat untuk beribadahnya orang muslim, yang mana untuk menjalankan perintah ibadah seperti sholat seorang muslim haruslah dalam keadaan bersih dan suci, serta tempat ibadah yang bersih dan nyaman agar ibadah lebih khusyu dan fokus untuk menyerahkan diri kepada Sang Maha Pencipta.
Namun bagaimana kalau tempat ibadah seperti musollah yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Idaman Kota Banjarbaru yang dikeluhkan beberapa pengunjung. Mereka menilai bahwa musholla RSUD Idaman tidak terjaga kebersihannya oleh pihak rumah sakit.
Padalah, semestinya RSUD Idaman Kota Banjarbaru sebagai instansi pelayanan kesehatan masyarakat milik pemerintah, mesti memberikan pelayanan prima dari segi kebersihan dan kerapian, agar membuat pengunjung merasa nyaman.
Diungkapkan oleh Ahmad pengunjung yang menjenguk saudaranya dirumah sakit, usai melaksanakan sholat di musollah RSUD Idaman mengatakan, terlihat beberapa fasilitas Ibadah seperti karpet dan mungkena tidak diperhatikan oleh pihak rumah sakit kebersihannya.
“Selain karpet yang basah, juga sejadah untuk sholat seperti tidak dibersihkan sehingga bau, belum lagi mungkena yang dikenakan istri saya juga kotor, mungkin karena tidak dicuci,” ungkapnya.
Ditambahkan juga oleh Suprianto pengunjung RSUD Idaman Kota Banjarbaru kepada wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com pada Selasa (21/08), ia mengatakan, bahwa RSUD Idaman Kota Banjarbaru kurang bersih dan letak tempat mengambil air wudhu terlalu dekat dengan batas masuk mushollah, sehingga basah bekas air wudhu ikut membasahi karpet musolla.
“Karpetnya itu kurang bersih, tambah lagi karpet yang basah membuat kurang nyaman dan kurang bersih untuk tempat ibadah,” ujarnya.
Selain itu, Rahmawati seorang pengunjung perempuan saat usai melaksanakn sholat zuhur di musolla RSUD Idaman Kota Banjarbaru juga mengeluhkan kondisi musholla RSUD Idaman yang dilihatnya ada beberapa lobang dibagian plapon yang mengakibatkan kebocoran sehingga saat hari hujan membuat basah lantai musollah dan mengganggu saat ingin melaksanakan sholat.
“Dibagian atas plapon musolla ini ada beberapa bagian yang rusak, sehingga membasahi karpet musollah akibat bocor,” terang Rahmawati seraya menunjuk bagian plapon musholla yang rusak.
Hal tersebut senada dengan Mujerimi yang juga pengunjung RSUD Idaman Kota Banjarbaru yang melaksanakan sholat di Musolla tersebut, ia berharap kepada pihak rumah sakit utuk bisa memperbaiki dibagian plapon agar karpet dibagian lantai musolla tidak basah.
Ditempat berbeda Kepala Bagian Tata Usaha RSUD Idaman Kota Banjarbaru M. Firmansyah saat dikonfirmasi mengakui, bahwa musholla tempat ibadah di RSUD Idaman Kota Banjarbaru tidak representatif untuk tempat ibadah dan juga kerusakan kontruksi bangunan rumah sakit bagian plapon yang banyak mengalami kerusakan sehingga mengakibatkan kebocoran air, terutama di lantai 1 dan lantai 2 termasuk ruang musolla.
“Untuk musholla dari awal memang kita sampaikan bahwa tidak layak sebagai tempat ibadah. Selain kecil juga tidak bisa menampung banyak orang,” ujarnya.
Firman mengatakan, pihaknya dari petugas selalu menjaga kebersihan dan mencuci fasilitas musolla. Untuk tindakannya ia akan memerintahakn petugas memeriksa apahak sejadah dan mungkena sudah harus diganti.
“Kita selalu membersihkannya dengan mencuci sejadah dan mungkena, kalau ada yang kotor mungkin petugas kami yang kurang, sehingga tidak sempat mencucinya. Nanti kita lihat apakah sudah harus diganti, kalau harus ya akan kita ganti,” terangnya.
Menanggapi permasalahan tersebut, Firman Melanjutkan, pihak rumah sakit juga berencana untuk membangun mesjid yang representatif untuk beribadah di kawasaan RSUD Idaman Kota banjarbaru, “Dan juga dengan adanya mesjid nanti akan memudahkan pihak kita sebagai tempat mensholatkan jenazah,”lanjutnya.
Untuk kontruksi bangunan RSUD Idaman Kota Banjarbaru yang mengalami kebocoran firman menanggapi, bahwa pihaknya juga sudah melakukan perbaikan di beberapa bagian, namun kebocoran plapon selalu terjadi.
“Masalah ini sudah kita sampaikan kepada pimpinan dan juga saat rapat bersama DPRD Kota Banjarbaru. Kita juga berharap bagian yang rusak bisa sesegranya diperbaki, walau ini tentu memerlukan biaya yang cukup besar,” pungkasnya.