TERAS7.COM – Munculnya pandemi Covid-19 merubah tatanan masyarakat dunia karena mengubah aktivitas sehari-hari dan sempat membuat dunia usaha menjadi ketar-ketir.
Hal ini terjadi karena masyarakat dihimbau untuk berada di rumah saja demi mencegah penularan wabah virus corona yang meluas sehingga berdampak luas di banyak sektor.
Berjalannya waktu, tinggal di rumah saja dinilai tidak bisa selamanya diterapkan untuk menjaga keseimbangan perekonomian, akibatnya sejumlah negara pun mulai melonggarkan kebijakan mobilitas warganya.
Akan tetapi penyebaran dan ancaman Covid-19 masih terjadi dan korban jiwa pun terus bertambah, sehingga pola hidup baru atau new normal menjadi solusi ditengah pandemi ini.
Salah satu warga Martapura, Hadi mengungkapkan dirinya cukup merasa terdampak secara ekonomi akibat Pandemi Covid-19.
“Tapi kita juga takut virus corona belum berakhir, takut kalau tertular. Tapi disisi lain secara ekonomi kita juga terkena. Mudahan New Normal ini bisa jadi solusi,” terangnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Banjar sekaligus Jubir Gugus Tugas kabupaten Banjar, dr. Diauddin menerangkan bahwa new normal ini sebenarnya tak jauh berbeda dengan PSBB, masyarakat tetap diminta melakukan protokol Kesehatan.
“Prinsipnya sama saja, tidak ada berbedaan. Kita harus melakukan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan untuk mencegah kemungkinan tertular Covid-19 dengan cara jaga jarak, pakai masker, cuci tangan, dan membiasakan jangan menyentuh wajah, terutama pada mata, mulut dan hidung,” ungkapnya
Menjelang penerapan Neq Normal ini, Gugus Tugas Covid-19 kabupaten Banjar saat ini terus berupaya untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran virus corona.
“Saat ini kita gencar melakukan sosialisasi lewat gugus tugas kecamatan dan satgas desa. Selain itu kita masih tetap melakukan tracing dan tracking untuk mencari sebanyak-banyaknya pasien positif, dan sebisa mungkin memisahkan yang sakit dengan yang sehat,” tambahnya.
Diauddin mengungkapkan pihaknya sudah melakukan swab pada 890 orang di Kabupaten Banjar dan masih terus berjalan.
“Kita sudah melakukan swab sampai 890 orang dan masih jalan terus. Hasilnya kita sudah menemukan 230 orang lebih yang positif,” bebernya.