TERAS7.COM – Perkembangan teknologi dan industri keuangan berbasis digital saat ini terus tumbuh. Sementara akses masyarakat yang luas terhadap penyedia jasa keuangan belum diimbangi dengan pengetahuan yang memadai.
Untuk itu literasi keuangan bagi masyarakat menjadi kebutuhan penting tidak hanya untuk memberikan informasi produk keuangan tetapi juga segala aspek resiko.
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen, Friderica Widyasari Dewi mengatakan edukasi keuangan yang telah dilaksanakan telah menjaring sebanyak 9,1 juta peserta.
“Untuk konten edukasi telah mempublikasikan sebanyak 404 konten dengan 2,2 juta viewers,” sebutnya saat konferensi pers secara daring, Senin lalu.
Gerakan edukasi keuangan juga dilakukan melalui talkshow radio sebanyak 84 kali, program Gebyar Safari Ramadhan, dan kegiatan Literasi Keuangan Indonesia Terdepan, Pekan Investor Dunia, serta serangkaian kegiatan Santri Cakap Literasi Keuangan Syariah (Sakinah).
Friderica mengungkapkan OJK terus mengoptimalkan peran dari 482 Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang tersebar di 34 provinsi dan 448 kabupaten/kota.
Pada tahun 2022, tim tersebut telah melaksanakan 1.360 program kerja, yakni program Kredit/Pembiayaan Melawan Rentenir (K/PMR) yang telah menjangkau 984 ribu debitur dengan nilai penyaluran Rp 25,6 Triliun.
Kemudian, program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) yang menjangkau 52,4 juta rekening, dengan total nominal Rp29,2 triliun selain Program Simpanan Mahasiswa dan Pemuda (SIMUDA) dengan total 584 ribu rekening dengan nilai nominal Rp 1,8 triliun; dan program business matching lainnya.
“Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah sangat besar perannya dalam upaya membatasi ruang gerak pelaku kejahatan keuangan berasis siber, semakin banyak masyarakat paham maka program ini menjadi penting,” tegas Friderica.
Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang salah satunya dilakukan oleh Bank BRI sebagai Bank Anggota Himbara.
BRI yang memiliki jaringan luas hingga pelosok sampai Desa memiliki nilai strategi dalam memberikan fasilias KUR dan literasi keuangan kepada masyarakat.
“KUR ini sangat besar manfaatnya bagi masyarakat khususnya UMKM agar mereka bisa tumbuh dan dapat mengakses pembiayaan oleh Bank. Di Kalimantan Selatan, BRI masih memimpin dalam penyaluran KUR tahun 2022 dengan nilai RP. 3,7 Triliun Rupiah lebih.” Jelas Kepala Kantor Wilayah Dirjen Perbendaharaan Kalimantan Selatan Sulaimansyah Selasa (10/01/2023)
Sementara terkait literasi keuangan dalam rangka meningkatkan pengetahuan keuangan masyarakat sangat diperlukan.
Literasi Keuangan memiliki tujuan jangka panjang bagi seluruh golongan masyarakat yakni meningkatkan literasi seseorang dan meningkatkan jumlah pengguna produk dan layanan jasa keuangan.
Dengan demikian masyarakat luas dapat menentukan produk dan layanan jasa keuangan yang sesuai dengan kebutuhan.
Sepanjang tahun 2022 OJK telah membekukan 5.800 aplikasi Pinjaman Online atau Pinjol serta penipuan berkedok investasi sepanjang, tak tanggung-tanggung total kerugian para korban investasi bodong mencapai Rp117 triliun.
Pembekukan ini bekerjasama dengan Kementerian Kominfo RI dan pihak Kepolisian. Maraknya Pinjol illegal yang menawarkan banyak kemudahan dalam mendapatkan pinjaman yang tidak diimbangi dengan literasi keuangan yang baik berpotensi menjadi masalah.
Hal ini terkonfirmasi dari banyaknya aduan terkait korban Pinjol. Sementara kasus investasi bodong juga marak terjadi di daerah.
Mulai dari bergaya bisnis yang menjanjikan pembagian keuntungan besar hingga arisan online yang terus menyasar banyak korban.