TERAS7.COM – Hujan deras yang melanda Kota Martapura selama beberapa hari terakhir membuat Pasar Martapura terendam banjir sejak Rabu malam (13/1) kemarin.
Akibatnya aktivitas jual beli dan perdagangan yang biasa berlangsung di pasar berhenti setelah banjir menggenang setinggi lutut orang dewasa.
Hanya tampak aktivitas relawan untuk mengungsikan para lansia serta hewan peliharaan yang terjebak di Desa Murung Kenanga yang tepat berada di belakang pasar menggunakan perahu menuju tempat yang aman.
Beberapa pemilik toko juga tampak membersihkan barang miliknya yang terendam banjir dan juga mengangkut beberapa barang dagangannya.
Salah satu penjual beras, Hj. Erna pada Jumat (15/1) mengaku banjir ini datang cukup mendadak, sehingga sebagian beras dagangannya terendam banjir.
“Mulai terendam pada malam kamis sekitar jam 11 malam, sebagian beras selamat, sebagian beras terendam,” katanya.
Namun ia belum menghitung seberapa besar kerugian akibat banjir yang telah menggenangi pasar Martapura selama 2 hari ini.
Banjir setinggi ini pun kata Hj. Erna baru kali pertama terjadi setelah berpuluh tahun tinggal dan berdiam di Pasar Martapura ini.
“Tak pernah seperti ini, biasanya air naik cuma 1-2 jam lalu surut. Jadi kita pasrah saja sudah,” katanya.
Sementara itu Rahman, warga Martapura juga mengaku banjir ini cukup parah, bahkan dibandingkan banjir besar di Martapura pada tahun 2006 silam.
“Banjir ini lumayan besar, dulu sebagian pasar juga sempat terendam, tapi tidak pernah sedalam ini. Bahkan sepupu kami tidak sempat menyelamatkan mesin pemarut kelapa dan mesin pemerah santan miliknya yang terendam banjir. Semoga saja tidak rusak, walau sudah terendam sekitar 2 hari. Kalau rusak terpaksa kita perbaiki,” ungkapnya.
Digenangi Banjir, Pasar Martapura Tutup Total
TERAS7.COM – Hujan deras yang melanda Kota Martapura selama beberapa hari terakhir membuat Pasar Martapura terendam banjir sejak Rabu malam (13/1) kemarin.
Akibatnya aktivitas jual beli dan perdagangan yang biasa berlangsung di pasar berhenti setelah banjir menggenang setinggi lutut orang dewasa.
Hanya tampak aktivitas relawan untuk mengungsikan para lansia serta hewan peliharaan yang terjebak di Desa Murung Kenanga yang tepat berada di belakang pasar menggunakan perahu menuju tempat yang aman.
Beberapa pemilik toko juga tampak membersihkan barang miliknya yang terendam banjir dan juga mengangkut beberapa barang dagangannya.
Salah satu penjual beras, Hj. Erna pada Jumat (15/1) mengaku banjir ini datang cukup mendadak, sehingga sebagian beras dagangannya terendam banjir.
“Mulai terendam pada malam kamis sekitar jam 11 malam, sebagian beras selamat, sebagian beras terendam,” katanya.
Namun ia belum menghitung seberapa besar kerugian akibat banjir yang telah menggenangi pasar Martapura selama 2 hari ini.
Banjir setinggi ini pun kata Hj. Erna baru kali pertama terjadi setelah berpuluh tahun tinggal dan berdiam di Pasar Martapura ini.
“Tak pernah seperti ini, biasanya air naik cuma 1-2 jam lalu surut. Jadi kita pasrah saja sudah,” katanya.
Sementara itu Rahman, warga Martapura juga mengaku banjir ini cukup parah, bahkan dibandingkan banjir besar di Martapura pada tahun 2006 silam.
“Banjir ini lumayan besar, dulu sebagian pasar juga sempat terendam, tapi tidak pernah sedalam ini. Bahkan sepupu kami tidak sempat menyelamatkan mesin pemarut kelapa dan mesin pemerah santan miliknya yang terendam banjir. Semoga saja tidak rusak, walau sudah terendam sekitar 2 hari. Kalau rusak terpaksa kita perbaiki,” ungkapnya.
“Banjir ini lumayan besar, dulu sebagian pasar juga sempat terendam, tapi tidak pernah sedalam ini. Bahkan sepupu kami tidak sempat menyelamatkan mesin pemarut kelapa dan mesin pemerah santan miliknya yang terendam banjir. Semoga saja tidak rusak, walau sudah terendam sekitar 2 hari. Kalau rusak terpaksa kita perbaiki,” ungkapnya.