TERAS7.COM – Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar membuka secara resmi pengukuran dan publikasi stunting di aula Hotel Antariksa Kisaran, Selasa (13/12/2022).
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan Nanang FA menyampaikan, angka prevalensi stunting Kabupaten Asahan terus menurun hingga tahun 2022.
“Ini disebabkan karena seluruh pihak terus melakukan pendampingan dan pemantauan kepada balita yang memiliki gizi buruk,” katanya.
Ia juga mengatakan, Dinas Kesehatan Kabupaten Asahan akan terus berusaha menurunkan angka stunting yang ada di Kabupaten Asahan, sehingga Kabupaten Asahan terbebas dari stunting.
Sementara itu, Wakil Bupati Asahan Taufik Zainal Abidin Siregar menyampaikan, untuk mendukung terintegrasinya pelaksanaan intervensi penurunan stunting di Kabupaten Asahan, terdapat 8 aksi dalam integrasi yang akan memperkuat efektivitas intervensi stunting.
“Mulai dari analisa situasi program penurunan stanting, penyusunan rencana kegiatan, rembuk stunting, pembinaan kader pembangunan manusia dan pengelolaan sistem manajemen data pengukuran, dan publikasi stunting,” ujarnya.
Menurutnya, prevalensi stunting selama 10 tahun terakhir menunjukkan tidak adanya perubahan yang signifikan dan masalah stunting ini perlu ditangani segera.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan, hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan 30,8% atau sekitar 7 juta balita menderita stunting dengan latar belakang yang beragam, dari masalah anemia pada ibu hamil 48,9%, berat bayi lahir rendah BBLR 6,2%, balita kurus atau wasting 10,2%, dan anemia pada balita.
“Dengan pengukuran dan publikasi stunting ini, kita dapat mengetahui status gizi anak sesuai umur dan mengukur prevalensi stunting di tingkat desa secara berkala. Mari kita tetap bangun sinergi dan terus proaktif mencegah stunting di Kabupaten Asahan demi mewujudkan masyarakat Asahan sejahtera yang religius dan berkarakter,” pungkasnya.