TERAS7.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan mewujudkan kepedulian serta komitmennya dalam kelestarian lingkungan dengan melakukan penanaman 5000 bibit Magrove berjenis Rhizophora Mucronata.
Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor diwakili asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan, Syaifullah Azhari yang didampingi Kadishut Kalsel, Fatimatuzzahra serta Forkopimda Tanah Laut melakukan penanaman 5 ribu bibit mangrove di Ekowisata Hutan Magrove Desa Pagatan Besar Kecamatan Takisung, Tanah Laut pada Senin petang (14/09). Penanaman ribuan Magrove adalah program Padat Karya kerjasama Dishut Kalsel dan BPDAS HL Barito Kementerian Lingkungan Hidup.
Dalam sambutannya, Gubernur Kalimantan Selatan diwakili Asisten II, Syaifullah Azhari menyampaikan bahwa penanaman mangrove ini merupakan upaya untuk merehabilitasi lingkungan yang mengalami kerusakan. Penanaman Mangrove ini merupakan kegiatan padat karya di bidang Lingkungan Hidup Kehutanan, dan kegiatan ini juga bagian dari strategi Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat pandemi Covid-19.
“Melalui program padat karya penanaman mangrove ini, diharapkan terjadi stimulus perekonomian bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove, sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya kepada Teras7.com.
Dari program nasional sebanyak 15.000 hektar, Kalsel mendapatkan jatah Alokasi terluas yaitu 1000 hektar yang mana ini tersebar di beberapa wilayah yaitu Kabupaten Barito Kuala, Tanah Laut, Tanah Bumbu dan Kabupaten Kotabaru.
Plt Kepala Dinas Kehutanan, Fathimatuzzahra atau akrab disapa Aya ini menjelaskan bahwa program Padat Karya Penanaman Mangrove di Kalimantan Selatan ini tersebar di 8 titik Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).
“Delapan KPH itu diantaranya KPH Kayutangi 52 ha, KPH Tanah Laut 382 ha, KPH Kusan 50 ha, KPH PLS 150 ha, KPH Cantung 122 ha, KPH Sengayam 143 ha dan sisanya berada di kawasan Suaka Margasatwa BKSDA Kalimantan Selatan seluas 101 ha,” ujar Aya.
Aya, juga menambahkan program kegiatan penanaman Mangrove dengan metode pemberdayaan masyarakat sekitar diharapkan meningkatkan pendapatan bagi masyarakat di sekitar ekosistem mangrove dan masyarakat (kelompok tani) akan mendapatkan insentif harian/mingguan, mulai dari penyiapan bibit hingga penanaman, termasuk memanfaatkan sumber daya yang tersedia di sekitar lokasi penanaman.
Sasaran penanaman Mangrove adalah vegetasi Mangrove kerapatan “sangat jarang” 1.082 ha dan “jarang” 5.663 ha dari total 82.934 ha luasan mangrove di Kalimantan Selatan berdasarkan data pemantauan tahun 2019.
Acara tersebut dihadiri juga oleh UPT Kemen-LHK, KPH se Kalsel dan Tokoh Masyarakat/Ormas/LSM/Asosiasi/Yayasan Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta Kelompok Tani Mangrove.