TERAS7.COM – Hawa perpolitikan di Banjarbaru menjadi salah satu yang terpanas di Kalimantan Selatan. Saat ini, masyarakat mulai terfokus dengan pertarungan dua kandidat yakni Aditya Mufti Ariffin dan Hj Erna Lisa Halaby.
Suasana perpolitikan di Banjarbaru ini turut menarik perhatian Pengamat Politik, Jajat Nurjaman. Menurutnya, berdasarkan hasil survei terbaru menyebutkan bahwa Aditya mengungguli para kandidat lawannya.
Tentu, menurutnya hal ini wajar lantaran predikat Aditya sebagai seorang petahana. Namun baginya, tidak menutup kemungkinan hasil survei itu akan berubah ketika pendaftaran resmi di KPU nanti. Terlebih, sosok pendatang baru, Lisa Halaby saat ini menjelma menjadi lawan terkuat sang petahana.
“Keunggulan petahana di survei awal seperti ini memang biasa terjadi, petahana jelas memiki segalanya dan sudah mencatatkan namanya selama 5 tahun menjabat, akan tetapi perubahan menarik biasanya cenderung terjadi saat sudah terdaftar resmi, dimana koalisi parpol pendukung sudah terbentuk, hal ini tidak terlepas dari peran mesin parpol pendukung dan relawan yang akan mempengaruhi elektabilitas dan popularitas para kandidat,” tutur Jajat.
Jajat menilai, salah satu yang menarik dari hasil survei ini adalah kehadiran sosok Lisa Halaby yang sudah mendapatkan elektabilitas hingga 20 persen lebih.
Sementara sang petahana, dari dua hasil survei, pertama saat LSPP merilis pada bulan Maret, elektabilitas Aditya sekitar 52%, dan kedua, hasil survei terbaru dari LSI merilis elektabilitas petahana sekitar 47%.
Meski masih unggul, berdasarkan dua hasil survei itu, angka yang didapat Aditya itu cenderung menurun, dibandingkan elektabilitas lawannya, Lisa Halaby.
Padahal kata Jajat, Lisa Halaby yang baru beberapa bulan orbit sudah mencapai dua digit atau naik drastis, dan dapat dikatakan penantang petahana tersebut mempunyai modal elektabilitas kuat untuk bertarung di pilkada serentak.
“Perubahan elektabilitas dan popularitas para kandidat Cawalkot Banjarbaru akan lebih terlihat manakala koalisi parpol pendukung sudah terbentuk, alasannya kolaborasi mesin parpol dan relawan akan bisa lebih maksimal dalam menggenjot elektabilitas dan popularitas para kandidat, untuk itu tinggi dan rendahnya hasil survei saat ini bukan menjadi jaminan bisa memenangkan Pilwalkot Banjarbaru,” tutup Jajat.