TERAS7.COM – Intimidasi terhadap warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 baru-baru ini di Kabupaten Paser, bahkan membuat para pasien mendapat sanksi sosial, diduga disebabkan informasi hoaks yang beredar melalui media sosial.
Menanggapi hal itu, Kapolres Paser, AKBP Kade Budiyarta menegaskan, bakal melakukan penyelidikan lebih mendalam perihal penyebaran informasi yang tak dapat dipertanggung jawabkan itu, guna mengetahui kebenarannya.
“Kita pasti akan melakukan tahapan penyelidikan. Intinya segala sesuatu yang ada di media sosial. Tolong kita bijak memilah dan memilih. Mana yang patut konsumsi umum atau hanya berhenti di pribadi,” tegasnya, usia menggelar zoom meeting bersama keluarga Isoman, Rabu (02/02/2022).
Pihaknya belum dapat menyimpulkan, apakah nantinya penyebar informasi tersebut, akan dikenakan sanksi atau ditindaklanjuti ketahap selanjutnya. Pasalnya informasi yang diterima baru sepihak, yakni dari informasi keluarga terpapar Covid-19.
“Yang jelas sudah ada UU ITE untuk melaksanakan proses penyelidikan,” tutur mantan Kapolsek Metro Gambir itu.
Bupati Paser, Fahmi Fadli menegaskan, terjadi miskomunikasi baik dari petugas maupun dari keluarga yang menjalani isolasi mandiri. Tentunya masalah yang masuk ke Pemerintah Daerah akan ditindaklanjuti.
“Ini mereka butuh bantuan sembako. Walaupun mereka tidak minta, namun ini kewajiban Pemerintah. Mereka menjalani isolasi mandiri Covid-19. Pasti kita akan melaksanakan,” katanya.
Ia menambahkan, sejak hari pertama sudah diberikan bantuan. Namun miskomunikasi. Bahwa yang menjalani isolasi mandiri tidak perlu mendapatkan bantuan.
“Isoter kita belum siap. Sebelumnya kasus yang terjadi di Pasar tidak langsung meninggi. Insya Allah besok sudah teralisasi,” tambahnya.
Bupati juga memastikan dengan ditemukan kasus yang dialami oleh para pelajar. Sekolah-sekolah yang siswanya terpapar ditutup sementara, guna menjamin keselamatan semua pihak. Hingga batas waktu yang telah ditentukan dan juga selesainya 3T (Testing, Tracking, Treatment) oleh pemerintah daerah.
“Sehingga penanganannya lebih tepat sasaran,” tutupnya.