TERAS7.COM – Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Mekanisme Pelaksanaan Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) tahun 2019 dan Penanganan Covid-19, Senin (13/04).
Rakor yang berlangsung di Gedung KH Idham Chalid Komplek Gubernuran di Banjarbaru ini dihadiri Wakil Gubernur Kalsel Rudy Resnawan.
Rakor juga melibatkan BPK RI Perwakilan Kalsel serta para Bupati/Wali Kota se-Kalsel.
Bagi Kabupaten Barito Kuala (Batola), rakor dihadiri Wakil Bupati H Rahmadian Noor didampingi Inspektur Kabupaten Batola, H Ismet Zulfikar.
Sementara dari BPK langsung dihadiri Kepala Perwakilan Tornanda Syaifullah. Di hadapan Wakil Gubernur Rudy Resnawan dan Sekdaprov Kallsel Abdul Haris Makkie, Tornanda menyampaikan proses pemeriksaan LKPD tahun 2019 yang tetap dilaksanakan meski dalam situasi mewabahnya Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
“Kita akan tetap menjalankan proses pemeriksaan dengan tetap mengikuti imbauan pemerintah dengan mengurangi interaksi fisik,” ucap Tornanda.
Ia juga mengatakan, secara teknis dalam melakukan pemeriksan petugas lebih banyak berkoordinasi melalui teknologi video conference. Kalau pun harus melakukan kunjungan maka petugas akan dibatasi jumlah.
“Karena keterbatasan interaksi yang bisa dilakukan maka diharapkan daerah dapat menyiapkan dokumen yang akan diperiksa. Sehingga mengurangi intensitas pertemuan fisik,” pinta Kepala BPK RI Perwakilan Kalsel itu.
Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor menyatakan pihaknya akan memfasilitasi segala yang diperlukan BPK.
“Pada prinsipnya kita akan selalu siap terhadap segala yang diperlukan BPK dalam hal pelaksanaan pemeriksaan nantinya,” ucap wabup yang akrap disapa pak Rahmadi itu.
Sementara terkait penanganan Covid-19, Wakil Gubernur Kalsel H Rudy Resnawan selaku pemimpin rapat membicarakan koordinasi antar kabupaten/kota dalam mengatasi wabah corona.
Salah satu pembahasan terkait pembagian bantuan dari Pemprov Kalsel kepada masing-masing kabupaten dan kota dimana jumlah bantuan akan disesuaikan kebutuhan berdasarkan laporan Gugus Tugas masing-masing.
Batola sendiri, untuk sementara akan mendapatkan bantuan sebesar Rp250 juta yang akan digunakan untuk pembelian masker tim medis.
“Untuk jaring pengaman sosial nanti Tim Gugus Tugas yang akan berkoordinasi dengan Tim Gugus Tugas Provinsi untuk mendata jumlah kepala keluarga dan jumlah bantuannya,” pungkas Rahmadi.