TERAS7.COM – Isu penculikan anak dibawah umur di Kabupaten Tabalong beredar luas di media sosial. Hal ini pun membuat geger para orang tua.
Dari pesan yang beredar ditengah masyarakat, diketahui beredar pesan hingga rekaman suara atau voice notes dengan narasi penculikan anak di SD Plus Murung Pudak.
Dalam voice note tersebut dengan logat atau aksen Jawa seorang perempuan menyebutkan ‘Assalamu’alaikum Warahmatullahi wabarakatuh kepada ibu-ibu wali murid kelas 2A saya himbau nanti kalau menjemput putra putrinya jangan sampai terlambat. Karena tadi pas olahraga di lapangan dengan dekat masjid di belakang ada kejadian Zaskia hampir diculik’.
‘Dari tadi Zaskia ditarik sama ibu-ibu berjilbab tapi mukanya muka seperti bencong gitu ya jadi si Zaskianya ditarik kenceng Zaskianya enggak Mau nekat ditarik ditendang sama Zaskia setelah Zaskia teriak-teriak ke adiba suruh panggil pak hariono orang itu langsung kabur.
‘Terus kelas ini kelas 4C juga Si Ifa itu juga mau diajak ibu-ibu memakai mobil merah untung anaknya langsung kabur ke dalam, na makanya tolong ibu-ibu tolong waspada kalau jemput Jangan nyuruh-nyuruh siapa atau go-jek Ya’.
‘Saya juga Jadi ngeri kan nyuruh go-jek atau apapun Tolong dijemput sendiri terima kasih assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh’.
Kapolres Tabalong, Anib Bastian melalui PS Kasi Humas, Iptu Sutargo mengatakan, bahwa informasi tersebut diketahu pihaknya pada selasa (31/01/2023) malam sekitar pukul 22.00 Wita.
“Terkait isu kasus penculikan anak yang berkembang di Tabalong, itu tidak benar atau hoax, namun kita jangan panik dan selalu waspada,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (02/02/2023).
Ia juga mengungkapkan, berdasarkan penulusuran bahwa hasil koordinasi dengan Kepala Sekolah SD Plus Murung Pudak, H Sisiwoyo besesama para dewan guru bahwa informasi yang beradar sumbernya tidak jelas atau Hoax.
Bahkan pihak sekolah membuat pernyataan melalui WhatsApp group wali murid yang disampaikan langsung Kepala Sekolah yang menyatakan tidak pernah terjadi isu penculikan seperti pesan yang telah tersebar dan tidak ada nama anak dan guru disebutkan dalam pesan tersebut.
“Saya tekankan lagi bahwa tidak ada kasus penculikan anak untuk wilayah kita,” ungkapnya.
Dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat Tabalong agar tidak terpancing terkait masalah isu penculikan anak, namun tetap menjaga setiap kegiatan sehari-hari anak.
“Kalau memang bisa dan upayakan bisa terkait masalah anaknya yang sekolah mungkin di SD atau di SMP tolong bisa diantar dan dijemput. Jangan dibiarkan dia berangkat sendirian,” imbaunya.