TERAS7.COM – Banjir besar yang melanda Kabupaten Banjar pada akhir tahun 2020 dan awal tahun 2021 merusak banyak sektor, diantaranya sektor pertanian khususnya tanaman pangan dan hortikultura.
Untuk melakukan recovery di bidang tersebut, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) telah menyalurkan bantuan ribuan bibit padi, pupuk, dan lain sebagainya.
Hal ini diungkapkan Plt Kepala Dinas THP Kabupaten Banjar, HM. Riza Dauly usai mengikuti Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi II DPRD Kabupaten Banjar baru-baru ini.

“Meskipun kita tidak dapat menyalurkan bantuan secara menyeluruh terhadap sektor pertanian di 19 kecamatan yang terdampak banjir besar tersebut, namun kita tetap berupaya dapat bersinergi dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) dan pemerintah pusat,” ujarnya.
Pria yang menjabat sebagai Kepala Dinas Perikanan (Diskan) ini mengungkapkan sudah tersalurkan bibit padi rawa di lahan seluas 5.000 hektare, serta bibit padi hibrida di lahan seluas 3.500 hektare.
“Jadi untuk bantuan bibit padi, pupuk, dan lain sebagainya sudah kita salurkan. Total sebanyak 13.840 petani yang terdampak parah sudah dapat kita bantu, seperti di Kecamatan Martapura Barat, Sungai Tabuk, dan Kecamatan Astambul,” terangnya.
Riza Dauly memastikan pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan kementerian terkait sektor tanaman di bidang hortikultura, khususnya terkait bibit tanaman jeruk.
“Kita meminta untuk peremajaan dan pengembangan tanaman jeruk di lahan seluas 100 hektare, khususnya untuk Kecamatan Sungai Tabuk dan Kecamatan Astambul,” katanya.
Selain menangani dampak di sektor pertanian, pihaknya juga berencana melakukan penanggulangan dampak perekonomian para petani yang juga terdampak wabah Covid-19.
“Tujuannya agar jumlah angka pengangguran di Kabupaten Banjar tidak mengalami peningkatan. Sehingga melalui recovery sektor pertanian diharapkan dapat menekan angka jumlah pengangguran,” pungkasnya.