TERAS7.COM – Reforma Agraria merupakan salah satu strategi nasional dalam memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat. Maka dari itu, provinsi Kalimantan Selatan, siap beperan aktif dalam mendorong keberhasilan program ini.
“Kami Pemprov Kalsel siap berperan aktif dalam mendorong keberhasilan program ini,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur Kalsel, Safrizal ZA saat Rapat Koordinasi Gugus Tugas Reforma Agraria (GTRA) Provinsi Kalsel di Hotel Novotel, Banjarbaru.
Jika, mengacu pada Perpres No. 86/2018, Reforma Agraria merupakan proses restrukturisasi yang meliputi penataan aset dan penataan akses untuk kepentingan rakyat kecil.
Lebih jauh, pria kelahiran Aceh ini juga turut mengingatkan kembali tujuan penyelenggaraan reforma agraria yang sudah memasuki tahun keempat ini.
“Untuk mengurangi ketimpangan kepemilikan tanah, memberdayakan masyarakat melalui akses reforma agraria, serta menciptakan lapangan kerja untuk mengurangi kemiskinan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kanwil ATR/BPN Kalsel, Alen Saputra, memaparkan, pelaksanaan Reforma Agraria di Kalsel hingga kini telah menjangkau lima kabupaten, antara lain Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Hulu Sungai Selatan, Tanah Laut, dan Kotabaru.
“Pada tahun 2021 ini akan kita laksanakan di tiga kabupaten lagi, yaitu Tapin, Hulu Sungai Utara, dan Tabalong,” lanjutnya.
Fokus pengadaan tanah kali ini adalah pemukiman penduduk yang termasuk ke dalam kawasan hutan.
Mengenai pengusulan hingga ditetapkan menjadi lokasi reforma agraria, Alen menjelaskan tahapannya.
“Kalau mereka termasuk ke dalam kawasan hutan, nanti mereka lapor ke KLHK. Nanti KLHK akan mensurvei mereka. Setelah itu, KLHK akan mendata kembali bersama Dinas Transmigrasi dan BPN, lalu kita ajukan ke Kementerian Kehutanan,” jelasnya.
Alen berharap, wilayah lainnya di Kalsel bisa segera menyusul sebagai lokasi Reforma Agraria.
“Semua kabupaten kota ada yang sudah mengusulkan sampai ke kementerian, ada yang tahap pendataan, ada yang masih dibahas di provinsi,” tandasnya.