TERAS7.COM – Banjir yang kembali terjadi di Kabupaten Banjar menyusul tingginya curah hujan di hulu Sungai Riam Kiwa tak hanya menimbulkan bencana, tapi juga merusak infrastruktur.
Salah satunya adalah jembatan yang menjadi penghubung Desa Pingaran Ilir dengan Desa Astambul Seberang, Kecamatan Astambul.
Banjir yang menghanyutkan sampah berupa tumpukan batang kayu dari bagian hulu ini menghantam badan jembatan tersebut.
Setelah sebelumnya sempat membuat jembatan miring, akhirnya sebagian bagian jembatan tersebut roboh pada Sabtu (15/1/2022).
Sisa jembatan berkonstruksi kayu ulin sepanjang 70 meter yang belum roboh tersebut akhirnya mulai di bongkar pada Senin (17/1/2022).
Hal ini diungkapkan Mahrani Ahmad warga Desa Pingaran Ilir saat dihubungi percakapan via Whatsapp.
Saat ini lanjut tokoh muda Kabupaten Banjar ini, jembatan penghubung yang fungsinya vital bagi warga setempat mulai dalam proses pembongkaran.
“Saat ini dalam proses pembongkaran. Alhamdulillah hari ini jembatan ini juga ditinjau Camat Astambul, setelah sebelumnya Bupati Banjar Saidi Mansyur juga berkunjung,” kata Mahrani.
Bupati Banjar Saidi Mansyur jelas Mahrani saat kunjungannya berjanji akan membikinkan jembatan baru dalam waktu dekat yang lebih kokoh.
Sebelumnya pada Sabtu (15/1/2022) usai robohnya sebagian badan jembatan, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Pertanahan (PUPRP) Kabupaten Banjar M. Riza Dauly dan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banjar Ahmad Solhan meninjau jembatan yang roboh tersebut.
Dalam kesempatan tersebut M. Riza Dauly mengatakan jembatan tersebut saat ini sudah tak bisa dilalui lagi dan akan dilakukan pembongkaran.
“Insya Allah akan kami bongkar, akibatnya akses warga menjadi lebih jauh. Kami upayakan secara optimal agar cepat diganti dengan konstruksi yang aman dan layak,” katanya.
Dengan bentang jembatan sekitar 70 meter kata Riza Dauly, diperkirakan ongkos pembangunan jembatan yang baru sebesar 5-6 miliar rupiah.
“Kita akan lakukan pembangunan tersebut mungkin dengan dana daerah murni atau mencari sumber pembiayan lain misalnya dari pemerintah provinsi sehingga cepat ditangani. Mudahan bisa cepat, karena pemerintah juga harus mempersiapkan administrasinya,” terangnya.
Sementara itu Kalak BPBD Kabupaten Banjar Ahmad Solhan mengatakan untuk pembangunan jembatan baru, pihaknya akan mengusulkan pembiayaannya ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Mudahan bisa tercover. Untuk sementara ini masyarakat bisa menggunakan jalur alternatif, bisa lewat jembatan gantung untuk ke Desa Astambul Seberang. Untuk sementara ini jembatan ini ditutup dulu,” terangnya.