TERAS7.COM – Menjelang akhir tahun melambungnya harga sembako menjadi polemik di masyarakat, namun hal tersebut tidak berlaku di tahun ini.
Pandemi Covid-19 yang mewabah sejak awal Maret 2020 menjadi salah satu penyebab konsumsi sembako akhir tahun ini tidak seperti tahun sebelumnya.
Hal tersebut diungkapkan oleh Hendra pemilik toko sembako “Al Paujiah” yang terletak di Jl Amaco Banjarbaru, bahwa harga komoditas seperti bawang merah mengalami penurunan.
“Bawang merah yang besar sebelumnya Rp 38.000/kg, turun bertahap sampai harga Rp 28.000/kg, kalau yang kecil sebelumnya Rp 32.000/kg, sekarang sudah turun sampai Rp 24.000/kg, kalau bawang putih normal diharga Rp 23.000/kg,” ujar Hendra.
Menurut Hendra, penurunan tersebut terjadi karena sudah adanya panen raya, dan pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu faktornya.
Kemudian, untuk komoditas pangan seperti telur mengalami kenaikan, menurutnya hal tersebut dikarenakan pasokan telur dikandang tidak banyak seperti biasanya.
“Kalau telur naik dari yang awalnya Rp 22.000/kg menjadi Rp 25.000/kg sampai sekarang Rp 29.000/kg,” ucapnya.
“Memang pasokan telur dikandang kosong, jadi harganya naik,” tambahnya.
Sementara itu, untuk komoditas lainnya seperti kacang mengalami kenaikan tipis dari Rp 22.000/kg menjadi Rp 24.000/kg, dan untuk gula masih stabil diharga Rp 12.500/kg.
Menurunnya sebagian harga sembako tersebut disambut baik oleh Ema, dirinya mengatakan bahwa dengan turunnya harga tersebut dapat mengurangi pengeluarannya yang tersendat dimasa pandemi.
“Syukurlah harganya bisa turun, karena dimasa pandemi inikan semua susah, jadi ini meringankan pengeluaran selama pandemi lah,” ungkapnya.