TERAS7.COM – Tim Ekspedisi Mapala Piranha Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) telah berhasil menyelesaikan pendakian Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Latimojong di Sulawesi pada akhir Oktober 2021 yang lalu.
Pendakian 2 puncak gunung ini bagian dari program pendakian 7 puncak tertinggi atau Seven Summit di Indonesia hingga tahun 2024 mendatang.
Pendakian 2 puncak gunung di triwulan terakhir tahun 2021 yang dilakukan 2 tim Mapala Piranha ini sendiri bisa dibilang sukses.
Hal ini diungkapkan Ketua Umum Mapala Piranha Syaima Melianti saat ditemui di Sekretariat Mapala Piranha di Komplek Cahaya Bumi Bintang, Banjarbaru pada Selasa (28/12/2021).
“Alhamdulillah kami bangga atas keberhasilan kali ini. Walau pada awalnya cukup banyak masalah dalam persiapan, tapi tak jadi penghalang dan seluruh anggota kami pun selamat dan tiba menjalankan tugas,” ujarnya.
Dari ekspedisi ini sendiri, ada berbagai hasil yang dibawa pulang sebagai oleh-oleh dari tim yang melakukan pendakian.
“Dari ekspedisi ini tim kami akan menghasilkan laporan yang berisi berbagai data saat pendakian, misalnya ketinggian dan jalur pendakian gunung sampai flora dan fauna,” ungkapnya.
Laporan tersebut lanjut Syaima dapat berguna bagi Mapala Piranha maupun Mapala lain yang juga akan melakukan pendakian di Gunung Kerinci dan Gunung Latimojong.
Diantara kendala yang sempat dihadapi tambah Syaima adalah penentuan lokasi gunung yang akan didaki dalam ekspedisi di tahun 2021 ini.
“Awalnya direncanakan mau mendaki Gunung Kerinci di Jawa dan Gunung Semeru di Jawa. Tapi gara-gara pelaksanaan PPKM, keberangkatan terus diundur, padahal direncanakan akan dilakukan pada 17 Agustus yang lalu,” katanya.
Selain itu keberangkatan ke Gunung Semeru pun diurungkan karena pendakian di gunung tertinggi di pulau Jawa tersebut ditutup dan akhirnya erupsi pada beberapa waktu yang lalu.
“Akhirnya dipindahkan ke Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan. Pada ekspedisi ini juga dilakukan bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2021 kemarin,” terangnya.
Dengan suksesnya pendakian 2 puncak gunung tertinggi di Indonesia ini, pada tahun 2022 nanti pihaknya juga akan melakukan pendakian 2 puncak yang lain.
“Sudah ada pembicaraan pada tahun depan kita akan mendaki puncak Gunung Bukit Raya di Kalimantan Tengah dan satu gunung lagi. Tapi belum ada rincian detail yang disusun,” jelasnya.
Selain itu Syaima berharap program ekspedisi ini sukses ke depannya, karena setelah menyelesaikan program ini, Mapala Piranha berencana akan melakukan ekspedisi pendakian 7 puncak tertinggi di dunia.
Dalam ekspedisi tahun 2021 ini, Mapala Piranha menurunkan 2 tim ekspedisi yang berjumlah sebanyak 10 orang untuk berangkat ke Puncak Gunung Kerinci di Pulau Sumatera dan Puncak Gunung Latimojong di Sulawesi Selatan.
Untuk personel kami yang berangkat mendaki Gunung Kerinci ada 3 orang, yakni Amran Nur, Burhanudin dan Irma Handayani.
Sementara yang mendaki Gunung Latimojong ada 7 orang, yaitu Dian Ismunandar, Abdul Tiar, Sultan Al Ghaffar Lubis, Gilang Mulia Mukti Pamungkas, Ahmad Jaidi Alfi, Maskur dan Cut Fellina Ramadhani Desky.
Masing-masing tim akan memulai pendakian serentak pada tanggal 23 Oktober 2021 lalu, dimana pada saat berada di 2 puncak bagian Seven Summit Indonesia ini anggota Tim Ekspedisi akan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Piranha sekaligus mengibarkan bendera Merah Putih dan Bendera Mapala Piranha.
Karena bertepatan dengan momentum Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan, saat dipuncak tim Mapala Piranha juga akan membacakan teks Sumpah Pemuda, serta melakukan beberapa dokumentasi.
Gunung Kerinci yang didaki sendiri adalah gunung tertinggi di Sumatra dan termasuk gunung berapi tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.800 Meter diatas permukaan laut, bagian dari jajaran Pegunungan Bukit Barisan.
Sementara Gunung Latimojong adalah salah satu gunung di Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan, tepat berada di tengah-tengah Sulawesi Selatan dengan ketinggian 3.478 Meter diatas permukaan laut.