TERAS7.COM – Untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat perannya sebagai Gerbang Logistik Kalimantan, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) terus mendorong pengembangan Kawasan Industri (KI).
Berbagai kawasan strategis tengah dikembangkan, dengan fokus pada hilirisasi industri dan peningkatan investasi demi menjadikan Kalsel sebagai pusat industri yang lebih kompetitif di Indonesia, diantaranya KI Jorong, KI Batulicin, KI Banua Anam, serta KEK Mekar Putih.
Kepala Bappeda Kalsel, Ariadi Noor, menegaskan bahwa pengembangan kawasan industri menjadi salah satu prioritas dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029.
“Kalsel harus memiliki kawasan industri yang terintegrasi agar daya saing ekonomi meningkat. Tanpa ini, status kita sebagai Gerbang Logistik Kalimantan tidak akan bermakna,” ujar Ariadi, dilansir dari MC Kalsel, Jumat (14/02/2025).
Salah satu kawasan yang mendapat perhatian khusus adalah KI Jorong, yang sedang diusulkan masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) agar mendapat dukungan penuh dari pemerintah pusat.
Pemprov Kalsel telah menyurati Presiden untuk meminta dukungan infrastruktur, seperti akses jalan dan sarana air di kawasan tersebut.
Meskipun masih dalam tahap pengusulan, KI Jorong sudah menarik minat investasi besar dari perusahaan asal Tiongkok, dengan nilai mencapai USD 5 miliar atau sekitar Rp 77 triliun.
Jika terealisasi, investasi ini diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Kalsel hingga 1,5–2,5 persen dan menyerap 10.000 tenaga kerja.
Investor Tiongkok berencana membangun pabrik pengolahan batubara menjadi amonia hijau dan metanol hijau, serta mengolah sawit menjadi oleochemical dan produk turunannya, seperti kosmetik dan biodiesel B50.
Salah satu tantangan utama yang masih dihadapi adalah status pelabuhan di kawasan ini, yang belum memenuhi standar pelabuhan ekspor. Pemprov Kalsel tengah berupaya meningkatkan status tersebut agar KI Jorong dapat menjadi pusat industri dan perdagangan internasional.
Selain KI Jorong, KI Batulicin juga menjadi prioritas, terutama dalam hilirisasi industri sawit dan karet. Kawasan ini akan mendukung pengolahan lebih lanjut dari Crude Palm Oil (CPO) menjadi biodiesel B50 dan oleochemical, serta pengolahan karet menjadi latex dan produk turunannya.
“Kita ingin sawit dan karet tidak hanya diekspor mentah, tetapi juga diolah lebih lanjut agar nilai tambahnya lebih tinggi bagi daerah,” jelas Ariadi.
Pengembangan kawasan industri juga dilakukan di wilayah utara Kalsel melalui KI Banua Anam, yang mencakup KI Seradang dan KI Mantuil.
Fokus utama KI Banua Anam adalah pengembangan sektor pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan pariwisata, sebagai langkah untuk mengurangi ketergantungan ekonomi Kalsel pada sektor pertambangan.
“Kita tidak ingin ekonomi Kalsel hanya bergantung pada sektor tambang, tetapi juga harus beralih ke industri berbasis sumber daya terbarukan. Inilah mengapa pengembangan kawasan industri ini sangat penting,” tegas Ariadi.
Selain kawasan industri, Pemprov Kalsel juga mengembangkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mekar Putih sebagai pelabuhan internasional yang mendukung konektivitas logistik. KEK ini diharapkan menjadi pusat distribusi barang ekspor dan impor bagi Kalimantan.
“Kita harus membangun Pusat Distribusi Provinsi (PDP) agar logistik di Kalsel lebih efisien. PDP ini akan dikembangkan di tiga kluster utama: Banjarbakula, Banua Anam, dan Saijaan Bersujud,” ungkap Ariadi.
Pemprov Kalsel juga terus berupaya menarik lebih banyak investor melalui Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP).
“DPMPTSP harus bergerak cepat untuk mempermudah perizinan dan menarik lebih banyak investor. Semakin cepat investasi masuk, semakin cepat pula ekonomi Kalsel tumbuh,” tutup Ariadi.
Dengan pengembangan KI Jorong, KI Batulicin, KI Banua Anam, dan KEK Mekar Putih, Kalimantan Selatan semakin siap menjadi pusat industri dan logistik di Kalimantan. Jika semua rencana berjalan sesuai target, ekonomi Kalsel diproyeksikan tumbuh hingga 8,1 persen pada 2029, serta membuka ribuan lapangan kerja baru bagi masyarakat.