TERAS7.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, tak terkecuali Indonesia menimbulkan dampak di segala bidang, terutama bidang ekonomi.
Perkembangan ekonomi yang menurun sejak mewabahnya pandemi ini membuat banyak sektor terpukul, diantaranya Usaha Mikro Kecil dan Menangah (UMKM).
Tak terkecuali di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan dimana puluhan UMKM juga mengalami dampak akibat pandemi dari Negeri Tirai Bambu ini.
Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Banjar, Eni Hairany pada Teras7.com melalui percakapan via Whatsapp pada Senin (11/5) mengatakan perkembangan UMKM memang sedang menurun.
“Saat ini memang hampir semua UMKM di Kabupaten Banjar rata-rata dalam keadaan menurun, itu laporan yang kami terima dari mereka,” ujarnya.
Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Banjar mencatat kurang lebih terdapat 44 UMKM yang telah melaporkan diri terdampak secara ekonomi akibat Covid-19.
UMKM yang telah melaporkan ke Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Banjar sebagian bergerak di bidang Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebanyak 33 UMKM, sedangkan sisa sebanyak 13 UMKM bergerak pada jasa lainnya.
Rata-rata UMKM tersebut mengalami penurunan keuntungan hingga lebih dari 80% selama terjadi pandemi Covid-19, sementara ada juga beberapa UMKM justru mengalami kenaikan omset.
“Karena itu UMKM yang lain diharapkan dapat mengisi data sesuai dengan mengisi format yang sudah ada. Data tersebut langsung terintegrasi ke provinsi dari masing-masing penggiat UMKM. Tapi apabila mereka kesulitan untuk mengisi, Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro Dinas Koperasi Dan Usaha Mikro Kabupaten Banjar siap membantu untuk mengisi datanya secara online,” katanya.
Saat ini kata Eni Hairany, UMKM yang melapor masih sedikit, sehingga pihaknya akan terus menyebarluaskan informasi kepada penggiat usaha mikro yang mengalami dampak covid-19 melalui layanan media sosial.
“Bupati Banjar telah mengeluarkan edaran ke seluruh kecamatan yang agar seluruh UMKM mengisi data UMKM yang terdampak Covid-19. Data itu akan diteruskan ke Kementerian Koperasi RI dan kita menunggu langkah apa yang akan diambil oleh Pemerintah Pusat untuk membantu UMKM dengan melakukan pendaftaran Kartu Prakerja,” sebutnya.