TERAS7.COM – Potensi bidang pertanian yang dimiliki Kabupaten Barito Kuala sangat besar. Sebagian besar masyarakat Barito Kuala adalah petani atau bergerak di sektor pertanian.
Barito Kuala (Batola) merupakan sentra pertanian hortikultura di Kalimantan Selatan dengan sumbangan produksi padi terbesar di Kalimantan Selatan.
Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Lambung Mangkurat melakukan pengamatan langsung terhadap masyarakat Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan dan menemukan bahwa masyarakat desa tersebut telah terbiasa berkebun dan bertani.
Salah satu potensi sebagai daerah pasang surut yang belum dimanfaatkan adalah pembudidayaan ikan. Untuk itu tim PKM membersamai dan memberikan pendampingan dengan pembuatan kolam percontohan dan memberikan modal awal berupa bibit ikan pepuyu.
Hal itu diungkapkan Ketua Tim PKM Dr. Nilna Amal, S.T., M. Eng. Didampingi anggota Dr. Ir. Achmad Rusdiansyah, M.T dan Ir. Holdani Kurdi, M.T. mereka adalah dosen Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (ULM).
Ia yang akrab disapa Ibu Nilna mengatakan, PKM ini dilaksanakan selama program yaitu sejak bulan April hingga September 2022.
Percontohan dimaksud adalah mulai dari pembangunan fisik kolam, persiapan air yang sesuai untuk tempat hidup ikan hingga pemeliharaan ikannya.
“Perbaikan kolam yang ada dengan mengajak masyarakat merehabilitasi dan menggunakannya, kolam dibenahi dengan cara pemasangan galam dan memastikan air dapat masuk dan keluar dengan lancar,” ujarnya, pada Minggu (18/09/2022).
Ia lanjut menjelaskan, tahap persiapan kolam adalah terlebih dahulu dilakukan pembersihan kolam yang dimulai dengan pembersihan rumput, kemudian membersihkan kolam juga dari sampah lain yang ada di sekitarnya.
Pengaturan air masuk dan keluar dilakukan dengan memasang galam di bagian tengah kolam pH yang disarankan untuk budidaya ikan adalah 6,5-8,5 sehingga pada lahan ini diperlukan perbaikan pH yang dapat dilakukan dengan pengapuran atau pemberian kapur tohor (Yusuf et al., 2020).
“Kapur dolomit ini dipercaya bisa untuk meningkatkan pH tanah, memperbanyak unsur hara di dalam tanah, menetralisir tanah dari senyawa beracun, menambah populasi mikroorganisme, merangsang pertumbuhan akar tanaman, menghijaukan tanaman, menaikkan produktivitas dan kualitas panen, menyediakan unsur kalium dan magnesium, menetralkan unsur alkali (Al), dan membunuh bibit penyakit. Agar hasilnya optimal, kapur dolomit yang akan diaplikasikan ke lahan harus dipilih berdasarkan faktor-faktor tertentu. Di antaranya yaitu sifat kimia, harga, kecepatan reaksi, serta kehalusan bahan,” jelasnya.
Pada kesempatan pertemuan sosialisasi tersebut dijelaskan materi berkisar masalah teknis pelaksanaan, pemeliharaan serta pengelolaan hasil tangkapan ikan di kolam, yang dilanjutkan dengan diskusi, tanya jawab, dan sharing pengalaman, dimana fokus utama dalam diskusi. Masyarakat terlihat antusias.
Dalam sosialisasi pembuatan percontohan kolam, tim PKM menyampaikan bahwa pembuatan percobaan kolam di air sulfat masam (Fe relatif tinggi).
“Perlu dicoba beberapa jenis ikan yang akan dapat bertahan hidup atau dapat beradaptasi dengan kondisi kualitas airnya,” terangsnya.
Program ini diharapkan akan mendorong masyarakat untuk meneruskan program serupa dan menjadikannya sebagai tambahan income yang menjanjikan.
Dari rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat terutama generasi muda memerlukan pendampingan agar mempunyai keberanian untuk memulai sesuatu yang baru.
“Tidak hanya pendampingan yang berupa pengetahuan seperti hasil penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya ataupun contoh sukses yang pernah melakukan, namun masyarakat perlu dipandu dan diberi contoh dalam melakukannya,” tambahnya.
Dalam hal ini diperlukan kesabaran dan kemauan yang kuat terutama dari unsur akademisi untuk terus mendampingi masyarakat, sehingga mereka mendapatkan kebaikan dan keuntungan dari program-program yang ditawarkan kepada mereka bukan hanya berupa keuntungan sesaat namun diharapkan perubahan dan perbaikan hidup yang berkelanjutan.
“Diharapkan juga program ini dapat diteruskan dengan program lain yang serupa sehingga masyarakat terutama generasi muda di desa Danda Jaya Rantau Badauh ini semakin berdaya dan berhasil guna,” pungkasnya.