TERAS7.COM – Sebagai bentuk kepedulian dan kemanusiaan dari tim relawan Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, terhadap korban banjir di Di Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), bangunkan 10 pintu Mandi, Cuci, Kakus (MCK), di tiga titik pengungsian.
Tim relawan UII, dibawah naungan Mapala Unisi, yang diakomodir oleh Ikatan Keluarga Alumni Kalsel. Tim Mapala Unisi tersebut beranggotakan sembilan orang dan selama di lokasi bencana, mereka menginap di posko Meratus, Desa Alat.
Adapun titik-titik, dari tiga titik pembuatan, dua titik pembuatan MCK dibangunan di RT 03 berdekatan dengan Hunian Sementara korban bencana, dan satu titik lagi, dibangun persis digunakan untuk WC di Musholla Norhidayah yang juga baru dibangun, akibat longsor di tepi sungai Benawa.
Selain mendirikan MCK untuk korban Desa Alat, mereka juga rutin setiap harinya membagikan berbagai macam sembako di desa-desa tetangga yang aksesnya masih terisolir. Tim Mapala Unisi ini berada di Hantakan sudah tiga minggu untuk menyelesaikan pembangunan MCK di tiga titik lokasi tersebut.
Tim relawan itu sendiri, berasal dari berbagai latar pendidikan dan berasal berbagai provinsi di Indonesia, yang sedang menempuh pendidikan di kota Gudeg, Kampus Universitas Islam Indonesia.
Tim relawan akan kembali ke kota Pelajar Yogyakarta pada hari Minggu tanggal 14 Februari ini, dikarena misi pembangunan telah selesai 100% pada hari jumat saat koordinator alumni UII, Memantau perkembangan akhir tugas mereka.
Dikatakan oleh Aries Haryadi, perwakilan Alumni UII Kalsel, bahwa dengan adanya pembangunan MCK ini bermanfaat kepada korban banjir, terlebih kepada korban yang rumahnya telah hanyut disapu banjir.
“Dan juga kita tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada warga yang telah berkenan untuk meminjamkan sebidang tanahnya untuk dibangun MCK tersebut,” ungkap Aries Haryadi, pada Jum’at (12/02/21).
“Tidak banyak materi dan waktu yang kami bisa bantu untuk warga sekitar. Tapi semoga pembangunan MCK yang ada satu-satunya diberikan ini sangat membantu warga,” pungkas Aries.
Sementara itu, seorang warga, mengaku sangat terbantu, terlebih sebelumnya cukup susah untuk melakukan aktivitas mandi, dan termasuk buang air.
“Sebelumnya kami sulit untuk untuk buang air, dan aktivitas lain, karena fasilitas (MCK) tersebut tidak ada,” kata Ansari.