TERAS7.COM – Bupati Kotabaru, H Sayed Jafar SH, baru-baru ini melakukan peninjauan cermat terhadap setiap sudut masjid kapal pesiar yang menjadi proyek ikonik di Kotabaru. Dalam kunjungan tersebut, Bupati didampingi oleh Kepala Dinas PUPR, kontraktor pelaksana, dan kepala SKPD pada Kamis, (25/07/2024).
Kegiatan ini menandakan tahap akhir dari proses pembangunan yang telah mencapai 98 persen penyelesaian, menunjukkan dedikasi yang kuat dari semua pihak terlibat dalam memastikan masjid itu dapat beroperasi tepat waktu.
Selain fokus pada proses finishing, Bupati Kotabaru juga menyoroti target operasional masjid yang dijadwalkan mulai Agustus mendatang.
“Sudah kita lihat sama-sama masih dalam tahap finishing. Masih ada beberapa perlu ditambahkan, tapi boleh dibilang sudah 98 persen, kita targetkan di Agustus nanti, bulan depan,” ucapnya.
Disinggung pemberian nama masjid, Bupati mengatakan akan mengenalkan nanti pada saat peresmian.” Nama masjid sudah dipersiapkan, bahkan sudah ada sebelum pengerjaan. Hanya belum ditempel di bangunan,” sebutnya.
“Sebelum jadi masjid kapal pesiar nama sudah, saat diresmikan Insya Allah sudah kita luncurkan namanya,” imbuhnya.
Salah satu ikon Kotabaru ini akan ramai oleh pengunjung karena melihat banyak perubahan khususnya wisata Siring Laut. Mereka tidak hanya menikmati fasilitas wisata religi, namun sampai waktu salat masyarakat langsung bisa beribadah.
“Ini luar biasa, orang akan datang ke Kotabaru untuk melihat masjid kapal pesiar ini” terangnya.
Bahkan untuk pengurus masjid, sambung dia, pengelolaan Masjid Kapal Pesiar akan ditangani dengan standar yang sama tingginya seperti pengelolaan Masjid Agung Husnul Khatimah di Kotabaru. Hal ini menunjukkan keseriusan dalam memastikan pengelolaan masjid kapal pesiar ini nantinya akan berlangsung secara profesional dan efisien.
Kendala tidak luput dari proses pembangunan megah ini, termasuk terkait pengadaan material bangunan, bahkan sempat ramai di media.
Menurut Kepala Dinas PUPR Kotabaru, Suprapti Tri Astuti, kebanyakan material bangunan harus didatangkan dari Surabaya dan Jakarta karena tidak tersedia di Banjarmasin.
Kepala Dinas PUPR Kotabaru, Suprapti Tri Astuti, menjelaskan bahwa proses ini memerlukan waktu tambahan namun dijamin akan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditentukan.
Proyek masjid kapal pesiar ini menjadi bukti upaya pemerintah daerah Kotabaru dalam menghadirkan infrastruktur keagamaan yang tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah tapi juga sebagai ikon pariwisata. Inisiatif ini diharapkan dapat memperkuat karakter Kotabaru sebagai destinasi yang menyajikan keunikan budaya dan keagamaan kepada pengunjungnya.