TERAS7.COM – Selama pandemi corona alias covid-19, di Ngawi sampah plastik mengalami peningkatan, ini menurut Dwi Rahayu Puspita Ningrum Kabid Pengelolaan Sampah dan Limbah B3 Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ngawi.
Mengapa peningkatan sampah berjenis plastik itu bisa terjadi, karena masyarakat sendiri lebih banyak berbelanja dengan sistem online, kemudian pesanannya dibungkus menggunakan kantong plastik, “Mengkhawatirkan peningkatan sampah plastik di Ngawi mencapai 20 persen,” ujarnya.
Pihak DLH sendiri hanya melakukan pemilihan pada sampah dengan bantuan 20 tenaga kebersihan, ditambah lagi masalah lainnya, Tempat Pembuangan Sampah (TPA) yang berada di Desa Selopuro, Kecamatan Pitu, Kabupaten Ngawi sudah overload, selama bulan suci Ramadhan saja sampah di TPA kapasitasnya melebihi 100 persen, “Sesuai aturan yang ada batas ketinggian tumpukan sampah hanya 8 meter saja, akan tetapi untuk saat ini tumpukan sampahnya mencapai 12 meter lebih,” tambahnya.
Sampah itu pastinya sangat bau, untuk mengurangi resiko baunya hanya bisa dilakukan dengan cada menutupi dengan terpal,untuk ke depannya TPA sendiri rencananya akan ada pengembangan yang dilakukan pada tahun 2022, “Kita juga sudah koordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah atau (BPPW) Jatim, pengembangan TPA ini di anggarkan sekitar Rp 58 miliar dari Kementerian PUPR,” tutupnya.