TERAS7.COM – Pemerintah Daerah Kabupaten Banjar mulai uji coba kembangkan perkebunan jenis kakao (Coklat), diharapkan kakao bisa menjadi salah satu instustri perkebunan menjanjikan bagi masyarakat petani.
Kesuburan tanah milik Kabupaten Banjar menjadi peluang bagi pemerintah untuk terus berupaya mengembangkan berbagai jenis perkebunan, selain karet dan sawit, perkebunan kakao juga menjadi salah satu perkebunan yang mampu mendongkrak ekspor Indonesia.
Saat ini Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Banjar telah membuka lahan seluas 100 hektar untuk perkebunan kakao yang sedang dilakukan uji coba, tepatnya di Kecamatan Sungai Pinang.
“Setahu saya kakao ini pertama kali di Kabupaten Banjar, gonjang ganjing harga karet yang saat ini terjadi diharapkan kakao bisa menjadi penopang harga,” ujar Dondit Bekti kepala Dinas Perkebunan dan Penernakan Kabupaten Banjar kepada wordpress-1348129-4951175.cloudwaysapps.com, jumat (04/10).
Pengembangan perkebunan kakao lanjut Dondit, memang tidak ada permohonan, namun ini disambut baik oleh pemerintah provinsi lewat Dinas Kehutanan.
“Lewat koordinasi daerah bisa sama-sama dibeckup dengan provinsi, kalau analisa usahanya untung, kita upayakan untuk mengembangkannya lebih,” lanjutnya.
Hingga kini harga kakao mencapai 20 ribu rupiah sampai 25 ribu rupiah perkilogramnya. Perkebunan kakao ini bisa dipanen pada usia 4 samapi 5 tahun, dan juga buah kakao bisa bertahan cukup lama yakni selama 3 pekan setelah dipetik.