TERAS7.COM – Meski di tengah keterbatasan musibah banjir, kreativitas warga Desa Tanipah, Kecamatan Mandastana patut diapresiasi. Dengan menjadikan los pasar rakyat sebagai posko, mereka sekaligus menginap dan mengalihfungsikannya sebagai dapur umum.
Dapur ini digunakan untuk memenuhi santap warga sekitar yang terdampak banjir. Menunya pun terbilang variatif. “Hari ini kita masak nasi sop, kebetulan ada kunjungan Wakil Bupati (Wabup) Batola,” celetuk Fatimah, warga Tanipah.
Ia pun menyampaikan, sudah berlangsung dua pekan mereka menggunakan los pasar sebagai dapur umum. Karena rata-rata kediaman mereka terendam banjir hingga sulit untuk beraktivitas bahkan di dalam rumah sekalipun.
Meski terbilang serba terbatas, di dapur berdinding terpal ini Fatimah bersama-sama warga lainnya kompak untuk mengatasi masalah selama banjir ini. Yakni menjaga dan mendistribusikan bantuan secara merata, hingga kompak dalam menyajikan santap untuk warga dan relawan.
Ia pun bersyukur dengan sokongan banyaknya donatur yang memberikan bantuan. Sehingga selama banjir mengepung masih aman dalam bertahan.
Di kesempatan yang sama, Wakil Bupati Batola, H Rahmadian Noor mengemukakan, kondisi banjir terkini untuk wilayah aliran sungai menuju Sungai Alalak sudah mengalami tren penurunan debit air.
Hal ini ia sampaikan pasca pemantauan ke sejumlah kawasan yang terendam banjir dengan menaiki perahu. Yaitu mulai dari Desa Bangkit Baru, Tanipah, Sungai Ramania, Lok Rawa hingga Terantang.
“Agak parah tinggi air sekitar lutut orang dewasa. Yakni kawasan Jejangkit, dan sebagian desa di Mandastana. Seperti Bangkit Baru, Tanipah, Pantai Hambawang dan Antasan Segera,” ungkap Rahmadi.
Adapun desa paling hilir yang berbatasan dengan Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar, banjir sudah jauh lebih surut. Meskipun masih menggenangi beberapa ruas jalan.
“Genangan air memang masih ada, karena daerah ini lebih dekat dengan muara Barito, sehingga mengalami pasang surut air laut,” Pungkas Rahmadi.(adv)