Dengan berselancar di website kami, Anda setuju dengan Kebijakan Privasi kami.
Accept
Teras7.comTeras7.com
  • INDEKS BERITA
  • NEWS
    • Nasional
    • Berita Umum
    • Ekonomi
    • Layanan Publik
    • Pemerintahan
    • Politik
    • Banjir KalSel
  • LIFE
    • Education
    • Lifestyle
    • Teknologi
    • Kilas Balik
  • HEALTH
  • TRAVEL
  • FOOD
Search
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
Reading: Sasirangan Nayla, Wujud Cinta Pelestarian Budaya
Share
Sign In
Notification Show More
Aa
Teras7.comTeras7.com
Aa
Search
  • Indeks Berita
  • Nasional
  • Politik
  • Hukum
  • Pemerintahan
  • Lifestyle
  • Budaya
  • Opini
  • Education
  • Ekonomi
  • Video
  • Berita Umum
  • Environment
  • Infrastruktur
  • Kesehatan
  • Kilas Balik
  • Kuliner
  • Layanan Publik
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Religi
  • Sosial
  • Teknologi
  • Travel
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.

Sasirangan Nayla, Wujud Cinta Pelestarian Budaya

Maulana
Maulana 12 Juni 2018, 22.40
Share
SHARE

TERAS7.COM – Kain sasirangan selalu berkembang seiring trend jaman. Dimana sasirangan selalu memiliki celah untuk mendobrak pintu ekonomi industri lokal lewat produk-produk yang berbahan kain.

Contohnya seperti baju sasirangan, jubah sasirangan, Tas sasirangan,masker sasiranga, peci sasirangan, tempat make up sasirangan dan masih banyak lagi.

Seperti yang diungkapkan Fahriani (46), seoarang pengrajin yang menekuni usaha kain sasirangan, ia mengatakan, dasar kecintaannya dengan sasirangan, karena sasirangan merupakan kain khas Kalimantan Selatan.

Produk khas Kalsel tersebut, ia inginkan agar mampu bersaing dengan produk-produk nasional seperti batik, bahkan dunia.

“Kita bisa mencintai negeri ini, salah satunya kita harus mencintai produk lokal kita sendiri, salah satunya mencintai saairangan,” ujar Fahri sambil memegang pemantik api yang bermotif sasirangan ditangannya.

Baca juga :

Bahasa Banjar Dilestarikan Lewat Lomba Cipta Lagu Anak

Harmoni Budaya Menyatu di Hari Jadi ke-22 Tanah Bumbu

Shalat Ied Bersama Ribuan Jemaah, Sirajoni: “Rayakan Kemenangan di Hari Yang Fitri”

Ditemani secangkir pahitnya kopi hitam, Fahhri melanjutkan, ide untuk mengembangkan model bahan apapun dengan motif sasirangan ini awalnya berasal dari usaha ibunya yang membuat kain sasirangan.

Dimana melihat perkembangan ekonomi modern yang semakin berkembang pesat saat ini, maka kain sasirangan juga harus bisa memenuhi permintaan jaman.

Lewat ide itu Fahri pun memulai untuk mengembangkan produksinya, mulai dari baju, jubah, mungkena, hijab, tas hingga peci dan benda apapun yang berbahan dasar kain dibuat dengan motif sasirangan.

Alhasil, dengan membuat produk yang berbahan sasirangan, pengrajin dari UKM Nayla Sasirangan yang berada di Kota Banjarbaru ini pun kebanjiran permintaan dari konsumen, mulai dari regional Kalimantan hingga Pulau Jawa dengan harga ekonomis terjangkau untuk semua kelas.

“Alhamdulillah, dari kuantiti kita sudah memproduksi ratusan lebih produk yang berbahan sasirangan, dan konsumen kita sudah menjangkau Pulau Jawa,” terangnya.

Disamping produk sasirangan dari Fahri yang banyak dikirim ke pulau jawa atas permintaan dari konsumen, Fahri juga memasarkannya dibeberapa galeri sasirangan yang ada di Kalimantan Selatan.

Menurut Fahri, memproduksi sasirangan memang ada beberapa kendala, sebab tidak semua jenis kain bisa di celupkan dalam cairan warna sasirangaan.

“Ini juga menjadi tantangan kita bagaimana kain sasirangan dengan jenis kain yang terbatas, bisa terus ngetrend seiring dengan kemajuan produk produk modern,” ungkapnya.

Memang, tidak banyak anak muda saat ini yang bangga memakai bahan dari sasirangan.

Lewat usahanya membuat dan mengembangkan produk sasirangan Fahri berharap, sasirangan bisa dicintai oleh semua kalangan, baik anak muda, orang dewasa dan orang tua.

“Harapan saya, semangat kami sebagai pengrajin untuk terus mengembangkan kain sasirangan yang menjadi ciri khas banua bisa menumbuhkan rasa cinta semua kalangan tethadap sasirangan ini,” pungkasnya.

You Might Also Like

Bahasa Banjar Dilestarikan Lewat Lomba Cipta Lagu Anak

Harmoni Budaya Menyatu di Hari Jadi ke-22 Tanah Bumbu

Shalat Ied Bersama Ribuan Jemaah, Sirajoni: “Rayakan Kemenangan di Hari Yang Fitri”

Festival Tanglong Meriahkan Malam Nuzulul Qur’an di Bintang Ara

Susun Rencana Pembangunan 2026, Pemko Banjarbaru Sesuaikan Kebutuhan Masyarakat

Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Telegram Print
What do you think?
Love0
Cry0
Sad0
Happy0
Angry0
Surprise0
5 Reviews 5 Reviews

Leave a review Batalkan balasan

Anda harus masuk untuk berkomentar.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

Populer Bulan Ini

TNI-POLRI dan Forkopimda Kotabaru Mantapkan Sinergitas untuk Keamanan dan Pelayanan Masyarakat
29 Maret 2025, 11.41
Untuk ‘Matikan Mesin’ Diduga Ketua GMPD Minta Bayaran 500 Juta!
17 April 2025, 23.50
Sadis! Pembunuhan Jurnalis Juwita Diduga Sudah Direncanakan Pelaku J Oknum TNI AL
29 Maret 2025, 16.26
‘Kami’ Bertanya! Kenapa Juwita?
25 Maret 2025, 07.00
Pendidikan Bintara TNI AD 2024 di Rindam Mulawarman Ditutup, 354 Prajurit Resmi Dilantik!
27 Maret 2025, 21.28
Teras7.comTeras7.com
Follow US
© 2022 PT. Teras Tujuh Indonesia. Hak cipta dilindungi Undang-undang.
  • Pedoman Media Siber
  • SOP Wartawan
  • Tim Redaksi
Selamat Datang!

Masuk ke akun

Register Lost your password?