TERAS7.COM – Guru di Banjarbaru tidak diperbolehkan beri tugas berat kepada siswa pada saat Pembelajaran Tatap Muka (PTM) nanti dimulai.
Hal itu disampikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru, Muhammad Aswan ia menegaskan, dalam Pembelajaran Tatap Muka (PTM) yang kemungkinan besar akan digelar kembali pada awal tahun 2021 nanti, guru pengajar tidak diperkenankan memberikan tugas berat kepada para murid.
Karena katanya, PTM sendiri hanya berlangsung kurang lebih 2 jam saja dalam sehari. Jadi tambahanya, dioptimalkan dalam PTM nanti para guru memberikan pengajaran dan pendidikan saja tidak dengan memberikan pekerjaan rumah yang sifatnya berat bahkan banyak.
“PTM nanti semua harus mengedepankan protokol kesehatan. Harus ada Faceshield, Masker, jaga jarak, ada pembatas antar kursi saat proses pembelajarab dan tempat pencucian tangan,” paparnya kepada Redaksi8.com pasca dikunjungi Penjabat Sementara (PJS) Walikota Banjarbaru, Benhard E Roundonuwu ke Kantor Disdik Kota Banjarbaru, Rabu (2/12).
“Sampai-sampai para murid nanti tidam kita perkenankan jajan diluar sekolah, harus bawa bekal sendiri. Pokoknya pengawasan dari guru pun menjadi kunci utamanya,” sambung Aswan panggilan akrabnya.
Pengadaan perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) yang dipakai murid maupun guru di setiap sekolah nanti tidak hanya menggunakan Dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS) saja, tapi juga melalui dana Belanja Tidak Terduga (BTT) yang telah disiapkan oleh Pemerintah Kota Banjarbaru.
“Ada sekitar hampir 1 Miliyar kita dapat dana dari BTT untuk menghadapi PTM di Bulan Januari nanti. Karena kalau menunggu APBD, pencairan anggaran akan turun di Bulan Maret,” tutur Aswan.
“Dana sekian ratus juta itu akan kami pergunakan untuk hal-hal yang mudah dipertanggungjawabkan,” akhirinya.
Sementara itu, PJS Walikota Banjarbaru, Benhrd E Roundonuwu mengatakan jajaran Disdik Kota Banjarbaru dan seluruh Sekolah yang ada di kota Banjarbaru sudah membuat dan menyiapkan (Standar Oprasional) SOP untuk Pembelajaran Tatap Muka (PTM) langsung,
’’Jadi SOP tersebut sudah mengatur semua cara pembelajaran dari mulai berangkat sekolah hingga kembali ke sekolah, dan kamipun sudah menggeladikan peraturan itu,” ujarnya
Benhrd E Roundonuwu juga menambahkan SOP yang sudah dibuat dan sudah disimulasikan, membuktikan bahwa Disdik dan seluruh sekolah sudah siap untuk belajar dengan menggunakan protokol kesehatan.
“Yang terpenting Diadik dan jajarannya selalu mengingatkan kepada seluruh masyrakat Kota Banjarbaru Betapa pentingnya untuk selalu menggunakan protokol kesehatan,” ucapnya.