TERAS7.COM – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabalong mencatat inflasi atau kenaikan bulanan pada Agustus sebesar 0,01%, yang ditujukan adanya perubahan Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juli sebesar 108,16% menjadi 108,17%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tabalong, Tri Agus Budi Prihanto, menerangkan, dilihat dari pengeluaran masyarakat terdapat 11 kelompok pengeluaran masyarakat yang mengalami inflasi.
“Infasi terdapat perumahan, air, listrik dan gas beserta bahan bakar sebesar 2,43%, peralatan dan pemeliharaan rumah tangga sebesar 0,1%, transportasi sebesar 1,58%, beserta rekreasi olahraga dan budaya sebesar 0,29%,” terangnya. Rabu, (15/9/2021) .
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi atau penurunan, imbuhnya, adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami penurunan harga sebesar -0,77%, diiringi pakaian dan alas kaki sebesar -0,13%.
“Sedangkan yang lainnya relatif tetap,” tuturnya.
Agus juga mengungkapkan, bahwa terdapat 5 komoditas terbesar yang menyebabkan pendorong inflasi di Kabupaten Tabalong,
Yaitu tukang bukan mandor terdapat kenaikan harga sebesar 0,24%, tarif kendaraan travel sebesar 0,17%, bahan bakar rumah tangga 0,1%, bawang merah 0,05%, terakhir minyak goreng 0,03%.
Selain itu, terdapat 5 komoditas yang mengalami deflasi, yaitu daging ayam ras 0,31%, ikan nila 0,14%, cabe rawit 0,12%, buncis 0,04% dan cabe merah 0,03%.
“Gambaran inflasi itu secara berkelanjutan, jadi misalkan di bulan sebelumnya sudah terjadi kenaikan, di bulan berikutnya vendrung turun, karena dihitung di bulan sebelumnya. Untuk deflasi penyebabnya kami belum bosa memastikannya,” tandasnya.