TERAS7.COM – Seorang pelanggan PDAM Intan Banjar Widi, yang merupakan warga Jalan Dahlina Raya Kota Banjarbaru mengeluh akibat pembayaran air bersih setiap bulannya sangat tidak masuk akal, yakni sebesar Rp 400.000.
Dijelaskan Widi bahwa yang membuatnya heran karena air bersih hanya digunakannya untuk keperluan mandi saja. Sehingga pembayaran sebesar itu dinilainya tidak masuk akal.
“Saya heran kok pembayarannya Rp 300 ribu – Rp 400 ribu per bulannya, dan bulan ini paling puncak yaitu Rp 400 ribu. Padahal cuman buat mandi saja, mesin cuci juga tidak ada,” jelas Widi. Jumat (01/8/2021).
Lebih jauh menurut dugaan Widi pembayaran tidak masuk akal ini bukan karena kebocoran. Karena dari sepengetahuannya melalui internet, jika kebocoran terjadi akan terlihat range meteran naik drastis dan tergolong stabil kenaikannya.
“Kalau ini rangenya turun naik, jadi kalau untuk pemakaian mandi aja sih kemahalan,” ucapnya.
“Karena saya juga punya rumah di Banjarmasin di komplek yang lumayan bagus, pembayaran air bersih cuman Rp 70 ribu untuk 10 kubik,” sambungnya.
Merasa dirugikan, Widi melaporkan hal ini ke PDAM Intan Banjar, dan ia diminta untuk mematikan meteran, jika jarumnya masih berputar maka terjadi kebocoran.
“Tapi kalau kebocorannya di luar dari meteran katanya (pihak PDAM Intan Banjar) tanggung jawab pelanggan,” terangnya.
Ia juga diminta pihak PDAM Intan Banjar agar kembali lagi di hari Senin untuk menyampaikan keluhannya tersebut.
Padahal jika pelayanan online dalam menyampaikan keluhan dimiliki oleh PDAM Intan Banjar, menurutnya akan memudahkan ia dan pelanggan lainnya dalam melaporkan gangguan.
“Seharusnya ada layanan online selain pembayara, karena tidak semua orang bisa datang kesini,” tandasnya.
Saat dikonfirmasi perihal keluhan ini, salah seorang staff PDAM Intan Banjar mengatakan bahwa mereka sudah menutup layanan pelanggan.
“Sampai pukul 10.00 WITA saja kalau hari Jumat,” jawabnya singkat.