TERAS7.COM – Kurang satu pekan wilayah hukum polres banjar telah terjadi dua kasus sadis pembunuhan, yang mengegerkan masyarakat Kalimantan Selatan khususnya Kabupaten Banjar.
Kasus pertama penemuan mayat seorang laki-laki tanpa kepala di pinggir Jalan Gubernur Syarkawi Desa Lok Baintan Dalam, pada Selasa 20 November 2018, dengan identitas korban bernama Rahmadi Warga Tatah Layap Kabupaten Banjar.
Kasus sempat terkendala karena belum ditemukannya kepala korban, namun kegigihan Polda Kalsel bekerjasama dengan Polres Banjar dan polres Tanah Laut akhirnya berhasil menangkap pelaku berinisial MS teman kerja korban, di Bati-Bati pada Kamis 22 November 2018.
Dari motif pembunuhan, MS mengaku bahwa ia sering diejek oleh korban di tempat kerja, akibat amarah yang dipendam MS akhirnya menghabisi nyawa rahmadi hingga memenggal kepala dan membuang mayatnya.
Baru berhasil mengungkap kasus ditemukannya mayat tanpa kepala, Pembunan sadis kedua kembali terjadi, seorang wanita ditemukan tewas didalam mobil dengan luka dileher dan bersimbah darah, dijalan Ahmad Yani Km 11,8 Gambut, Kabupaten Banjar Pada Jum’at pagi 23 November 2018.
Kejadian itu pun dengan cepat menyebar di media sosial seperti whatsapp dan instagram hingga menghebohkan warga net.
Seorang wanita didalam mobil Suzuki Swift berwarna biru nomor polisi DA 1879 TN, terparkir di pinggir jalan dengan posisi setengah rebahan di kursi bagian samping kiri depan, kepala terangkat, luka dibagian leher, bersimbah darah dan kaca mobil sedikit terbuka dikerumuni banyak warga.
Kepolisian langsung mengamankan Tempat kejadian dan membawa wanita tak bernyawa itu menggunkan mobil jenazah ke RSUD Ulin Banjarmasin, untuk dilakukan pemeriksaan.
Informasi dari kepolisan, diketahui identitas korban bernama Levie Prissilia kelahiran Banjarmasin 25 Juni 1983, warga Jalan Agraria I, Kelurahan Telaga Biru, Kecamatan Banjarmasin Barat.
Kurang dari 24 jam Polda Kalsel bekerjasama dengan Polres Banjar akhirinya berhasil mengungkap kasus kedua tersebut, dengan menangkap pelaku bernama Herman di Sungai Lulut Kabupaten Banjar, pada Sabtu (24/11) dini hari.
Dari hasil introgasi singkat, pelaku mengaku tersinggung atas ucapan yang terlontar dari mulut korban, karena tidak terima pelaku menusuk leher korban menggunakan gunting hingga korban akhirnya tewas.
“Pelaku merupakan orang pintar spiritual yang menjual jasa layanan kepada korban untuk mengobati penyakit yang dideritanya, namun korban mengatakan bahwa pengobatan oleh pelaku tidak manjur. Pelaku pun tersinggung dan langsung menghabisi nyawa korban ddalam mobil menggunakan gunting,” terang AKBP Takdir Mattanete Kapolres Banjar.
Akibat kejahatan yang dilakukan, Herman yang diketui baru dua hari keluar dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), kini menjalani proses hukum yang berlaku dan mendekap kembali kedalam jeruji besi.