TERAS7.COM – BPBD Kabupaten Kotabaru menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Trauma Healing Pascabencana bertempat di Ballroom Hotel Grand Surya Kotabaru. Acara ini dihadiri oleh camat se-Kabupaten Kotabaru, Kepala Seksi Trantib, serta para kepala desa dari wilayah pesisir Pulau Laut, Senin (2/12/2024).
Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Kotabaru, Hendra Indrayana. Dalam sambutannya, Hendra menyoroti posisi Indonesia sebagai tuan rumah Platform Global Pengurangan Risiko Bencana di kawasan Asia-Pasifik. “Hal ini mencerminkan kepercayaan internasional terhadap kemampuan Indonesia dalam menanggulangi risiko bencana,” ujarnya.
Ia juga menekankan kondisi geografis Kotabaru yang kompleks, mencakup pegunungan, pantai, daratan, perairan, dan pulau-pulau kecil. Hal tersebut menjadikan Kotabaru rawan bencana seperti banjir, tanah longsor, gelombang ekstrem, abrasi, kebakaran hutan, dan cuaca ekstrem.
“Kondisi ini membutuhkan perhatian serius dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana,” tambah Hendra.
Melalui Bimtek ini, diharapkan para peserta dapat memahami dan menerapkan metode trauma healing untuk membantu masyarakat terdampak bencana. Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesiapsiagaan desa dalam menghadapi potensi bencana di masa depan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kotabaru, Lathifu Arsyiono, mengungkapkan bahwa Bimtek ini merupakan bagian dari strategi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Kotabaru. Berdasarkan Indeks Risiko Bencana Indonesia (BNPB) Tahun 2023, Kotabaru memiliki skor 147,79, yang tergolong risiko tinggi. Kabupaten ini berada di peringkat ke-68 nasional dan peringkat ketiga di Provinsi Kalimantan Selatan.
Lathifu menjelaskan bahwa trauma healing adalah langkah penting dalam pemulihan pascabencana. “Trauma healing membantu individu mengatasi gangguan psikologis seperti kecemasan dan panik akibat bencana. Proses ini bertujuan membantu korban untuk bangkit dari tragedi yang dialami,” jelasnya.
Ia juga menambahkan bahwa metode trauma healing dilakukan melalui kegiatan-kegiatan menyenangkan yang dapat membantu korban melupakan trauma, serta mendorong mereka untuk melihat sisi positif dari pengalaman tersebut.