TERAS7.COM – Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar, Hj. Raudatul Wardiyah membuka secara resmi Pelatihan Menjahit Tahun Anggaran 2018 yang diselenggarakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) bekerja sama dengan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Banjar di Gedung Dekranasda Kabupaten Banjar, rabu (19/12).
Pelatihan yang diselenggarakan mulai tanggal 19 desember hingga 23 desember 2018 ini diikuti oleh 20 orang peserta yang merupakan ibu-ibu rumah tangga dari Kecamatan Martapura, Kecamatan Martapura Timur, Kecamatan Kertak Hanyar dan Kecamatan Sungai Tabuk.
Kepala Bidang Industri Logam, Mesin, Elektronika, Alat angkut, Sandang dan Aneka (ILMEASA), Disperindag Kabupaten Banjar, Linda Yunianti menjelaskan bahwa kegiatan kali ini sudah 3 kali dilaksanakan.
“Jadi dengan dilaksanakan kegiatan hari ini, kami harap peserta dapat meningkatkan keterampilannya dan meningkatkan taraf perekonomian masyarakat. Harapannya bisa membuka Industri Kecil Menengah (IKM) yang baru,” tururnya.
“Selain itu, dengan didaftarkannya produk unggulan kami, sasirangan dengan motif berlian ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), kami harap kegiatan ini dapat pula berkontribusi dengan perkembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Banjar,” tambahnya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Banjar pun menyambut baik pelaksanaan kegiatan pelatihan menjahit ini karena bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan dan meningkatkan taraf penghasilan masyarakat Kabupaten Banjar, utamanya kaum ibu-ibu.
“Mudahan kegiatan ini bisa membuat ibu-ibu rumah tangga menjadi produktif dan mandiri hingga dapat membantu suami agar dapat menambah pemasukan keuangan untik menafkahi keluarga,” ujarnya.
Salah satu instruktur pelatihan menjahit, Rusmiati memaparkan bahwa pelatihan ini terdiri atas 2 bagian, yaitu teori dasar untuk membuat kemeja. blus, rok dan celana hingga praktek seperti pembuatan pola dasar, cara mengukur, cara memotong kain dan cara menjahit dengan mesin jahit.
“Sebagian besar peserta dari pengalaman sebelumnya bisa menyerap materi pelatihan walau waktu pelatihan singkat. Kendala utamanya memang karena waktunya sedikit, makanua kami berharap peserta pelatihan setelah terjun ke lapangan bisa mengembangkan dasar-dasar yang diterima hingga menjadi terampil, ujarnya.
Salah satu peserta, Siti Masrifah asal Kecamatan Kertak Hanyar mengungkapkan bahwa dirinya sangat senang bisa mengikuti pelatihan ini
” Sangat bersyukur karena bisa menambah pendapatan suami, apalagi sebenarnya saya punya hobi untuk menjahir dan sudah pernah belajar sedikit, jadi dengan mengikuti pelatihan ini saya harap hobi saya bisa menjadi sumber usaha,” ungkapnya.