TERAS7.COM – Beberapa waktu lalu, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dikomandoi Aliansyah mencium adanya dugaan premanisme dibalikPansus PT Baramarta.
Aliansyah mengaku, dua hari sebelum menghadiri Pansus ja menerima telepon dari seseorang yang mengancam dan memintanya agar tidak menghadiri rapat Pansus PT Baramarta di DPRD Kabupaten Banjar.
Menanggapi dugaan premanisme ini, Ketua Pansus PT Baramarta, Pribadi Heru Jaya mengaku tak ingin ambil pusing, karena tidak akan mempengaruhi pihaknya dalam melanjutkan rapat pansus tersebut.
“Saya belum ada mendengar secara langsung, tetapi kalau ada pun tidak berpengaruh ke Pansus tetap saja bekerja, dan kita bekerja untuk kepentingan daerah bukan orang per orang,” jelasnya. Senin (31/07/2023) malam.
Sebagaimana diketahui, untuk mengetahui permasalahan yang dialami PT Baramarta, Pansus DPRD Kabupaten Banjar hingga kini telah beberapa kali melakukan rapat pembahasan.
Rapat sebelumnya, Pansus PT Baramarta mengundang pihak LSM, guna membuktikan permasalahan yang disangkakan terhadap perusahaan daerah milik Pemerintah Kabupaten Banjar tersebut.
Kemudian, pada rapat selanjutnya, Pansus PT Baramarta akan mengadakan pembahasan mengenai isu lingkungan, sosial, ekonomi, dan keuangan dari perusahaan sektor pertambangan tersebut.
“Yang akan datang kita akan mengadakan rapat dengan pihak Baramarta berkaitan dengan isu-isu lingkungan, sosial, ekonomi dan keuangan,” jelas Ketua Pansus PT Baramarta.
Lanjutnya, rapat pansus ini akan terus dilakukan pihaknya hingga akhir batas waktu selama 6 bulan, dengan harapan didapatkan bukti akurat terkait pemasalahan yang dialami PT Baramarta.
“Sehingga kita dapat memberikan rekomendasi yang terbai bagi daerah,” tuturnya.
Diakatakan Heru, tidak menutup kemungkinan, pihaknya juga akan menghadirkan kontraktor guna mencari bukti terkait kebenaran dari permasalahan PT Baramarta.
Namun kata Heru, kontraktor yang dihadirkan nantinya akan ditelaah terlebih dahulu, apakah memiliki keterkaitan dengan permasalahan PT Baramarta.
“Kawan-kawan juga meminta data, kita juga berdiskusi dengan pimpinan DPRD apakah di perlukan atau tidak,” ungkapnya.
Sementara itu sebelumnya, anggota Pansus PT Baramarta Irwan Bora mengatakan, rapat sebelumnya pihaknya meminta bukti dari LSM terkait permasalahan PT Baramarta.
“Kita hari ini menagih atas data-data dari LSM, karena kita tidak bisa asal bicara saja sehingga kemudian hari tidak menjadi fitnah,” ungkapnya.
Ia melanjutkan hasil dari rapat Pansus ini akan memberikan keputusan dan kebijakan arah pemerintah daerah, jadi pihaknya harus berbicara melalui data-data yang menguatkan.
“Kami memberi tempo satu minggu atas data-data dari LSM, sehingga yang menjadi permasalahan terkait management Baramarta bisa teratasi,” pungkasnya.