Suasana Kota Tua –Tempat nongkrong baru bagi anak muda di Banjarmasin Provinsi Kalimantan Selatan di kawasan eks pergudangan dan pertokoan sore ini mulai ramai.
Hilir mudik pengunjung yang mayoritas anak muda semakin menguatkan kawasan ekonomi baru di Kota Banjarmasin ini menjadi pilihan bagi mereka yang ingin bersantai usai seharian beraktivitas.
Di Kawasan ini berbagai aneka kuliner dan sajian kopi dengan gaya khas anak muda tersedia. Pokoknya Kota Tua menjadi trend baru anak muda di Banjarmasin.
Di sebuah Café di salah satu sudut Kota Tua ada Ilham bersama teman-temannya yang juga bersantai menikmati senja di Kota yang mencirikan Banjarmasin Tempo dulu ini sebagai Kota Seribu Sungai.
Ilham yang sehar-harinya adalah pelaku usaha yang bergerak dibisnis makanan dengan menyasar sigmen anak muda.
Usaha ini menjadi pilihannya karena melihat kecendrungan gaya hidup anak muda yang mudah terpengaruh dengan hal-hal yang baru.
Ditemui saat bersama teman-temannya, Ilham banyak bercerita saat dirinya memulai bisnis dengan minim pengalaman namun memiliki jiwa dan tekat untuk mandiri dan lepas dari bayang-bayang kemapanan orang tua.
‘’Setelah kuliah saya langsung mulai terjun menekuni usaha yang sekarang saya jalani yakni barbeque (BBQ) dengan harga yang menyesuaikan segmen remaja namun tetap berkelas. Dan ini pertama kali saya terjun langsung dalam berbisnis,’’ jelas Ilham.
Berbisnis kecil-kecilan dengan modal sendiri bagi Ilham bukan hal yang gampang.
Meski dirinya sudah memulai untuk mandiri sejak di bangku kuliah, namun pengalaman terbesar justru saat dirinya benar-benar turun memulai usaha dengan segala tanggungjawab terutama kepada orang tua.
‘’Sebenarnya banyak godannya jika kita ingin mandiri dan memulai usaha dengan investasi yang bagi saya juga tidak kecil. Karena harus mengumpulkan modal termasuk modal dari orang tua. Apalagi saat saya memulai bisnis ada banyak tawaran yang menjanjikan bisa memberikan keuntungan gampang cukup investasi uang nanti setiap bulan saya akan mendapatkan bagi hasil. Waktu itu sekitar dua tahun yang lalu,’’ terangnya.
Bahkan menurut Ilham, dirinya dijanjikan bisa mendapatkan keuntungan sepuluh persen setiap bulan jika dirinya mau investasi.
Orang yang mengajaknya juga sangat meyakinkan dirinya bahwa investasi tersebut aman.
Namun dalam perjalanan selang beberapa bulan Ilham mengaku beruntung dirinya tidak tergiur untuk investasi yang ditawarkan kepadanya.
Karena belakangan terungkap ternyata itu investasi bodong yang menjanjikan keuntungan fantastis, namun setelah berjalan beberapa bulan pelaku menghilang dan akhirnya tidak bisa membayar keuntungan bahkan modal yang disetorkan.
‘’Bagi saya usaha yang rill dengan keringat dan tenaga sendiri meski keuntungan tidak besar jauh lebih aman dan pasti. Daripada harus menitipkan uang investasi pada orang lain. Lebih baik uang tersebut ditabung di Bank dan jauh tanpa resiko. Pokoknya hati-hati dan jangan mudah tergiur,’’ ungkap pria berkacamata ini.
Menurut alumni salah satu Perguruan Tinggi Negeri di Banjarmasin ini, dirinya sudah bisa menikmati keuntungan dari bisnis yang dijalankannya.
Dirinya selalu menyimpan uang hasil bisnisnya diluar modal harian di Bank., hal ini dilakukan agar dirinya tidak tergiur dengan tawaran investasi yang masih sering diterimanya.
Menurutnya menyimpan uang di Bank juga harus dipastikan aman, salah satunya memastikan Bank tersebut merupakan peserta yang menjadi bagian jaminan Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS.
‘’Saya sederhana saja dalam memilih Bank, yang penting terdaftar di LPS sehingga tidak resiko rugi jika Bank tersebut tutup. Karena cerita Bank tutup atau terpaksa dilikuidasi sudah sangat sering kita dengar apalagi ketika dulu saat krisis moneter tahun 1998, ’ pungkas Ilham.
Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Intan (YLKI) Kalimantan DR Fauzan Ramon, SH MH mengaku sepanjang 2023 ini saja banyak masyarakat yang datang dan mengadu ke kantornya di Jalan Pramuka KM 6 Nomor 9 RT 11 Pemurus Luar Banjarmasin, akibat menjadi korban investasi bodong termasuk arisan online bodong yang sekarang marak.
Fauzan menyarankan agar masyarakat waspada dalam berinvestasi dan menyimpan uang.
Advokad senior ini menyarankan agar lebih memilih menyimpan uang di Bank daripada diinvestasikan yang tidak jelas apalagi ciri utamanya menjanjikan keuntungan diluar kewajaran maka harus waspada.
‘’Sampai saat ini saja tahun ini tidak kurang sepuluh pengaduan yang masuk. Saran saya lebih baik uangnya disimpan di Bank. Bank yang pasti terjamin oleh LPS sehingga jangan mudah percaya dengan janji keuntungan investasi yang tidak wajar. Di Bank kan juga bisa didepositokan dan pasti aman’’ ujar Fauzan
Berdasarkan rilis LPS Nomor 34/SEKL/2023 jumlah pembayaran klaim penjaminan simpanan yang telah dibayar LPS hingga 31 Juli 2023, sebanyak Rp1,7 triliun, yang terdiri dari 271.240 rekening.
Dan, sejak LPS beroperasi pada tahun 2005 sampai dengan sekarang, jumlah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) atau /BPR Syariah (BPRS) yang dilikuidasi adalah sebanyak 1 Bank Umum, 105 BPR dan 13 BPRS.
Umum, 105 BPR dan 13 BPRS.
Untuk memberikan literasi dan pengetahun terkait LPS, pada Senin, 28 Agustus 2023, LPS mengajak insan media untuk mengetahui langsung proses pembayaran klaim simpanan nasabah bank yang telah dicabut izin usahanya hingga tuntas.
“Dengan adanya kegiatan ini, bertujuan agar para insan media mendapatkan gambaran langsung mengenai proses pembayaran klaim simpanan LPS. LPS akan tetap fokus pada upaya mendukung dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan melalui penjaminan dan resolusi. LPS juga berupaya meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap tugas dan fungsi LPS di bidang penjaminan dan resolusi bank,” jelas Sekretaris LPS, Dimas Yuliharto melalui keterangan resminya.